BUNTOK – Akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mengakibatkan inflasi ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan pasar penyeimbang.
Pasar penyeimbang tersebut, bertujuan sebagai bentuk upaya pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga Sembako di pasaran. Sehingga dapat mengendalikan laju inflasi yang terjadi di daerah.
Pejabat (Pj) Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana, S. Sos, hadiri acara pelaksanaan pasar penyeimbang dalam rangka pengendalian inflansi daerah di aula kantor Desa Baru Kamis (03/11/2022) beberapa hari lalu.
Dalam pelaksanaan acara pasar penyeimbang tersebut, juga hadir wakil ketua DPRD Barito Selatan Nyimas Artika, Plt asisten II dan asisten III, kepala baru beserta perangkat desa, dan organisasi perangkat daerah Kab Barsel, Camat Dusun Selatan, kepala desa, dan masyarakat desa Baru.
Pj Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana, S. Sos dalam sambutan pidatonya mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan pasar penyeimbang tahun 2022 yang kita laksanakan di Desa Baru pada hari ini adalah, merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah kab Barsel guna untuk mengurangi angka inflansi daerah.
Pada momentum pelaksanaan pasar penyeimbang terkait pengendalian inflansi daerah kab Barsel tahun 2022 ini diharapkan menjadi sarana bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok sehari-hari dengan harga ekonomi dan lebih murah dari harga pasar pada umumnya.
“Pasalnya, ini adalah merupakan bentuk keseriusan kami, baik selaku pemerintah maupun pribadi, untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak inflasi ini,” ungkap Lisda, selaku Pj Bupati Barsel.
Karena pasar penyeimbang ini adalah sebagai bentuk upaya pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok, dan barang penting di pasaran sehingga dapat mengendalikan laju inflasi yang terjadi di daerah.
“Paket yang disediakan untuk dijual berupa telor ayam 10 butir, susu kental manis 1 kaleng, minyak goreng ,gula pasir 1 kg dan sirup 1 botol, dengan nilai paket tersebut Rp 50.000,” demikian Lisda Arriyana menutup pidatonya.[adv]