PALANGKA RAYA - Keadaan ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Agustus 2022, dimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,26 persen dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 67,23 persen.
Fakta itu diungkapkan oleh Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Gatot Rusdyanto dan Ambar Dwi Santoso saat memimpin konferensi pers berita resmi statistik dengan topik "Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2022, Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2022", berlangsung di Ruang Vicon BPS Provinsi setempat, Senin (7/11/2022).
"Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 1.404,30 ribu orang, turun 6,01 ribu orang dibandingkan Agustus 2021. Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja turun sebesar 1,44 persen poin dibandingkan Agustus 2021," ucap Ambar.
Ambar menambahkan, TPT tersebut mengalami penurunan sebesar 0,27 persen poin dari keadaan Agustus 2021, dan TPT tertinggi berpendidikan SMK sebesar 7,63 persen.
Lebih jauh Ambar menguraikan, dari Penduduk Usia Kerja (PUK) 2.088,7 ribu orang terdapat 21,12 ribu orang atau 1,01 persen PUK yang terdampak Covid-19.
Kemudian, beber Ambar, penduduk yang terdampak Covid-19 terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 1,23 ribu orang.
"Bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebanyak 1,86 ribu orang. Sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,00 ribu orang, dan pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 17,03 ribu orang," tukasnya.
Sementara itu, Gatot menyatakan bahwa ekonomi Kalteng triwulan III-2022 sebesar 6,74 persen (y-to-y).
"Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 15,47 persen. Sementara, dari sisi pengeluaran komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar 19,25 persen," ungkapnya.
Gatot menerangkan, ekonomi Kalteng triwulan III-2022 terhadap triwulan II-2022 mengalami kontraksi sebesar 0,71 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, kategori dengan pertumbuhan yang mengalami kontraksi terdalam adalah pertambangan dan penggalian sebesar 21,83 persen.
Sedangkan, jelasnya, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi terdalam sebesar 5,19 persen.
"Ekonomi Kalimantan Tengah kumulatif hingga triwulan III-2022 terhadap kumulatif hingga triwulan III-2021 tumbuh sebesar 7,13 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, kategori pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 24,37 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,51 persen," bebernya.
"Seluruh Provinsi di wilayah Kalimantan mengalami pertumbuhan positif (y-on-y) pada triwulan III-2022. Kalimantan Tengah sebagai Provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,74 persen dan kontribusi sebesar 10,72 persen," tandasnya.[kenedy/adv]
Tags
pemprov kalteng