KOTABARU - Wakil Bupati Kotabaru, Andi Rudi Latif SH selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membuka secara resmi Kegiatan Audit Kasus Stunting Tahap II Tahun 2022 dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru, Jumat (9/12/2022) .
Ia menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting, dan diaudit kasus stunting tahap II ini, bertujuan untuk melakukan monitoring evaluasi.
"Dalam pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting juga disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga beresiko stunting yang mencakup penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS), surveilans keluarga beresiko stunting, dan audit kasus stunting," katanya.
Selain itu, diseminasi audit kasus stunting II ini bertujuan, sebagai monitoring dan evaluasi terhadap kasus yang diangkat dalam kasus audit I, kemudian menyepakati rencana tindak lanjut dari kasus audit stunting I yang belum mengalami perubahan risiko.
Andi Rudi juga menambahkan, Kabupaten Kotabaru berdasarkan data SSGI tahun 2021 prevalensi masih sebesar 21,8%. Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo menegaskan target penurunan stunting sebesar 14% hingga tahun 2024.
Oleh Karena itu, Kabupaten Kotabaru masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk menurunkan Prevalensi stunting, di mana berdasarkan data SSGI tahun 2021 sebesar 21,8% .
"Kita memiliki target penurunan pada tahun 2024 sebesar 13,24%," imbuhnya.
Kepala Dinas P3AP2KB, Ir. Sri Sulistyani mengungkapkan, berdasarkan Perpes nomor 72 tahun 2021 tentang upaya percepatan penurunan stunting, dan kegiatan ini sebagai upaya penurunan stunting di Kotabaru.
"Kegiatan ini juga berdasarkan Perpes nomor 72 tahun 2021 tentang, percepatan penurunan stunting. Dan kegiatan ini sebagai upaya pencegahan kasus stunting yang dilaksanakan di 2 Kecamatan, yaitu Kecamatan Pulau Laut Siram Desa Baharu Utara Desa Tirawan, dan Kecamatan Pulau Laut Utara Desa Rampa, dan kegiatan ini melibatkan tim pakar antara lain, dokter spesialis kandungan, spesialis anak dan tim auditor gizi," ucapnya.
Tim ini bersama dengan TTPS tingkat Kecamatan dan Desa turun langsung melihat dan melihat kelompok sasaran yang terdiri dari calon pengantin, calon ibu hamil, ibu nifas (ibu pasca melahirkan), batuta dan balita.
Di kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotabaru selaku Wakil TPPS Kotabaru, Hj Fatma Idiana berharap agar adanya kegiatan edukasi yang belum diikuti oleh masyarakat dapat lebih dioptimalkan sehingga masyarakat bisa lebih mengetahui dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
"Untuk menindaklanjuti program BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting) untuk intervensi percepatan penurunan stunting," jelasnya.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Kotabaru, juga dihadiri Kasdim 1004 Kotabaru, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kotabaru, Ketua Tim Penggerak PKK dan Stakeholder serta Mitra Kerja Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kotabaru dan Tim TPPS Kotabaru, Direktur RSUD Jaya Sumitra Kotabaru, Kepala Puskesmas Se Kotabaru, Camat Pulau Laut Utara dan Camat Pulau Laut Sigam.
Dan perlu diketahui, setelah kegiatan audit kasus stunting tahap II tahun 2022, Wakil TPPS Kotabaru Hj. Fatma Idiana bersama Tim langsung menindaklanjuti program BAAS ke Desa Tirawan.[zainuddin]
Tags
kotabaru