KOTABARU - Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Syairi Mukhlis angkat bicara terkait polemik yang muncul di masyarakat akibat proyek pembangunan median jalan di perkotaan, Rabu (15/2/2023).
Diakui Syairi, proyek median jalan tersebut luar biasa ramai diperbincangkan sementara ini, sampai-sampai dirinya banyak menerima pesan whatsapp dan telepon untuk menyampaikan permasalahan tersebut kepadanya.
Syairi mengaku sudah menyampaikan kepada Dinas PUPR Kotabaru, ketika ada kebijakan yang dilaksanakan maka sosialisasi juga harus dilakukan kepada masyarakat.
"Dalam hal pembangunan median jalan, saya bilang bisa dilakukan rekayasa terlebih dahulu sebelum dijadikan median permanen," ucapnya.
Menurutnya, mengenai jalur rekayasa tersebut bisa saja menempatkan safety cone (marka jalan dari plastik), dan ditaruh di sepanjang jalan. Ketika dicoba ada kendala atau masukan dari masyarakat, bisa direkayasa lagi, sebab tinggal digeser-geser saja.
Syairi meyakini bahwa apa yang direncanakan oleh kepala daerah pasti baik untuk masyarakat, namun kadang dalam rangka menjalankan ini, fungsinya saja seperti apa.
"Dari dinas saya harapkan lebih kepada sosialisasinya dulu, karena ketika sosialisasinya kurang maka berdampak kepada Pemda secara luas, maksudnya secara teknis di SKPD mereka yang lebih memahami. Karena merekalah yang lebih banyak menyampaikan kepada masyarakat tentang teknis itu," pintanya.
Sebagai informasi, proyek pembangunan median ruas jalan bandara – persimpangan irama (jalan veteran) memakan dana sebesar lebih dari Rp7 miliar yang bersumber dari dana kompensasi tambang.
Terkait pembangunannya sendiri saat ini masih dimulai dari jalan veteran. Namun saat ini sudah mendapatkan keluhan dari pengguna jalan yang merasa sempit saat melewati jalan tersebut, dikarenakan adanya pembangunan median jalan dan parkir kendaraan di tepi jalan.[zainuddin]