PALANGKA RAYA - Pelayanan terintegrasi memudahkan masyarakat mendapat akses kesehatan dengan mengefektifkan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ikut aktif dan turut mengatasi stunting, serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Ivo Sugianto Sabran.
"Merancang untuk merevitalisasi Posyandu kembali. Surat Keputusan atau SK sudah terbentuk di seluruh Kabupaten dan Kota, mudah-mudahan ini bisa diimplementasikan," ujarnya di sela Rapat Koordinasi (Rakor) Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi Kalteng tahun 2023 yang digelar di Best Western Hotel, Palangka Raya, Selasa (7/2/2023).
Guna menunjang program revitalisasi Posyandu tersebut, ungkapnya, Pemerintah Provinsi Kalteng sudah menganggarkan anggaran untuk merevitalisasi strata Posyandu.
Dengan adanya tambahan anggaran itu, lanjutnya, akan ada peningkatan kapasitas kader dan juga pemberian makanan tambahan dengan mengunakan potensi lokal.
"Dapat dukungan dari bapak Gubernur Kalimantan Tengah penambahan anggaran supaya lebih optimal dalam revitalisasi Posyandu," tuturnya.
Ia juga berharap kepada Kepala Desa dapat mengoptimalkan Dana Desa untuk menyukseskan program tersebut.
Menurutnya, Dana Desa tersebut tidak hanya untuk infrastruktur, tetapi juga dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat.
"Kita coba mendorong Kepala Desa untuk mengalokasikan Dana Desa untuk penanganan stunting dan insentif kader, pengadaan makanan tambahan, dan peningkatan kapasitas kader," imbuhnya.
Revitalisasi Posyandu, tambahnya, upaya meningkatkan strata Posyandu secara bertahap menuju Posyandu keluarga, pusat pelayanan terintegrasi, penanganan stunting, pendeteksi hal lainnya, serta tempat konsultasi untuk edukasi bagi masyarakat.
"Dengan adanya revitalisasi ini akan mendorong Posyandu yang bisa terintegrasi lengkap dengan Posyandu Remaja dan Posyandu Lansia," tukasnya.[kenedy/adv]
