BANJARBARU - Untuk mencetak SDM Pertanian yang unggul dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan terobosan.
Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan, untuk mendukung pembangunan pertanian, generasi muda mempunyai peran penting.
“Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Dan tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi,” kata Syahrul.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan disektor pertanian.
“SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial,” ujar Dedi.
Selain itu, Dedi juga menyebutkan tentang tiga pilar pengembangan SDM yaitu penyuluhan, pelatihan dan pendidikan.
"SMKPPN adalah pilar pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang profesional, berdaya saing, entrepreneur. Kenapa kita harus menghasilkan SDM yang profesional, berdaya saing, entrepreneur karena pertanian dahulu adalah kewajiban, keterpaksaan, kebiasaan sedangkan sekarang pertanian adalah bisnis, itu adalah esensi pertanian masa kini dan yang akan datang,” terang Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus berupaya menciptakan lulusan yang kompeten dan berkemampuan di bidang pertanian melalui berbagai program yang dicanangkan oleh Kementan.
Hal ini rupanya menjadikan SMK-PPN Banjarbaru sebagai magnet bagi dunia pendidikan di Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satunya oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Barabai yang melakukan kunjungan belajar ke SMK-PPN Banjarbaru, Senin (20/3/2023) lalu.
Disambut langsung oleh Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan belajar dari SMKN 2 Barabai ini.
“Terima kasih atas kunjungannya dan menjadikan kami sebagai destinasi untuk kunjungan belajar siswa siswi dari SMKN 2 Barabai. Silahkan, nanti melihat-lihat apa saja yang ada di kami dan silahkan menyerap ilmu serta informasi yang sekiranya dibutuhkan,” sambut Budi.
Titi Herawati, salah satu pendamping rombongan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan dari SMK-PPN Banjarbaru dan diberikannya kesempatan bagi mereka untuk melakukan kunjungan belajar.
“Terima kasihnya atas sambutan dari SMK-PPN Banjarbaru dan diberikannya kesempatan bagi kami untuk melakukan kunjungan belajar di sini. Dan kami berharap bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat di sini,” kata Titi.
Titi mengungkapkan, kunjungan belajar kali ini adalah untuk mengenal berbagai macam tanaman budidaya pangan, hortikultura, dan perkebunan. Selain itu, mereka juga bertujuan belajar mengenai alsintan, mengenal alat laboratorium kultur jaringan, serta pasca panen/pengolahan hasil panen.
Kunjungan belajar ini diikuti oleh 38 orang siswa kelas X dari program keahlian Agribisnis Tanaman beserta 6 orang Guru pendamping.
Dalam kunjungan ini rombongan dari SMKN 2 Barabai diperkenalkan profil SMK-PPN Banjarbaru, kemudian diajak berkeliling ke Green House, Lab. Kultur jaringan, lahan praktik tanaman hortikultura, lahan praktik perkebunan dan lab. Pengolahan hasil pertanian.[]