MELAWI - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha taninya.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan terus mendorong para petani menggunakan pupuk organik, Varietas Unggul Baru (VUB) dan tetap menerapkan pupuk berimbang.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.
“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, dari berbagai hasil riset dan pengalaman petani, yang menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia saja, juga pupuk organik, pupuk hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah.
“Pupuk organik, hayati dan pembenah tanah petani mampu membuat sendiri, asalkan mau. Tidak ada alasan untuk tidak menyuburkan tanah di saat pupuk mahal,” ujar Dedi.
Bermitra dengan Komisi IV DPR RI, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar).
Bimtek diadakan pada pada Kamis (2/3/2023) mengusung tema Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) sebagai strategi agribisnis pertanian bagi pemula, dihadiri oleh 70 orang peserta dari poktan dan penyuluh pertanian ini juga hadir perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.a
Penanggung jawab pelaksana kegiatan, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso mengungkapkan pentingnya pertanian organik, khususnya bagi para petani pemula.
Budi juga menambahkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusaha tani, baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani begitu pula dengan penyuluh.
Hadir pada pembukaan, anggota Komisi IV DPR-RI, Yessy Melania yang mendukung gerakan tani organik ini.
Ia menilai langkah Kementan dalam menginisiasi genta Organik ini sudah tepat. Terlebih lagi dikemas dalam bentuk bimtek, sehingga para peserta diharapkan mampu menyerap materi dan juga sebagai media diskusi antara peserta dengan pemateri.
Hal ini terlihat dari antusias peserta yang kerap bertanya saat sesi materi berlangsung. Salah satunya adalah Andi, Petani asal Kecamatan Nangga Pinoh.
“Senang sekali! Ini pertama kalinya saya mengikuti bimtek seperti ini, banyak pengetahuan baru yang saya dapat terutama mengenai pertanian organik. Saya yakin gerakan pertanian pro organik ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian tanpa harus mencemari lingkungan," jelas Andi.[]
Tags
smkpp