BANJARBARU - Guna mempersiapkan peserta didik dalam mencapai kompetensi di masing-masing program keahlian, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian (Kementan) Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMKPPN) Banjarbaru menyelenggarakan Pelatihan Persiapan Uji Kompetensi Keahlian, Rabu (3/5/2023).
Upaya ini sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada pendidikan vokasi binaan Kementan, menyiapkan SDM pertanian berkualitas dan profesional yang terspesialisasi pada bidang-bidang profesi dengan kompetensi tertentu.
"Tanpa persiapan yang baik bukan tidak mungkin lapangan pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia digantikan oleh tenaga kerja asing yang lebih kompeten dan professional termasuk sektor pertanian," ujar Syahrul.
Mendukung pernyataan Menteri Pertanian, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Manusia Daya Pertanian (BPPSDMP) menegaskan untuk membuktikan sumber daya manusia itu kompeten haruslah dilakukan pengujian.
“Pentingnya melaksanakan uji kompetensi ini tentunya untuk membuktikan bahwa peserta didik lulusan sekolah vokasi kita di bidang pertanian itu kompeten dan mampu bersaing di dunia usaha dan industri,” jelas Dedi.
Mewakili Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Airin Nurmarita mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan dapat menyerap semua ilmu yang diberikan oleh instruktur.
“Kami mengharapkan, pelatihan ini juga dapat memberikan hasil yang maksimal. Mengingat rentang waktu antara pelatihan dan pelaksanaan UKK berdekatan,” imbuh Airin, Wakil Kepala SMK-PPN Banjarbaru bidang kurikulum.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XII yang berjumlah sebanyak 60 orang, dengan 3 skema berbeda, dimana selama 3 hari ini peserta dibekali dengan materi yang berkaitan dengan skema yang akan diujikan saat UKK nanti.
Adapun skema yang akan diujikan saat pelaksanaa UKK yaitu skema pemeliharaan tanaman hidroponik untuk kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikutura (ATPH), skema mandor kebun kelapa sawit untuk Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) dan skema pembuatan selai buah untuk kompetensi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).[]