KUALA KAPUAS - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Kalteng menyampaikan apresiasi atas digelarnya
lokakarya dan diseminasi oleh Borneo Orangutan Survival (BOS) Mawas beberapa waktu lalu.
Lokakarya dan diseminasi tersebut tentang kajian potensi dampak pembangunan jalan lintas terhadap populasi dan habitat orangutan/satwa liar lainnya di Desa Tumbang Muroi, Tanjung Kalanis, hingga Mantangai Hulu.
Darwandie yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan kegiatan tersebut menjadi media diskusi terkait dengan upaya-upaya melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan akan terjadi bencana, konflik terkait.
"Dengan garis besarnya adalah adanya pembangunan jalan lintas kabupaten sepanjang 61 Km yang saat ini dilaksanakan. Tentu DPRD mengapresiasi dengan juga sedikit pesan bahwa BOS Mawas jangan lepas dari kelembagaan-kelembagaan adat yang ada di tingkat desa karena mereka di garis depan," kata Darwandie, Senin (8/5/2023).
Lanjut wakil rakyat dari Dapil II Kapuas ini, konflik satwa bisa saja dicegah dengan kelembagaan yang diperkuat.
Menurut dia ada regulasi dan anggaran, sehingga setiap hari bisa melakukan pengawasan.
"Artinya nanti dengan kondisi yang ada tinggal bersahabat saja dengan satwa yang mungkin muncul ke lingkungan masyarakat atau sebaliknya kalau lembaga ini diatur secara baik," katanya.
Ditambahkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kapuas ini, kekhawatiran BOS Mawas ini sebenarnya sedikit saja, jangan sampai nanti adanya akses jalan ini masyarakat tidak paham bagaimana hubungan/keharmonisan dengan satwa liar yang ada termasuk orangutan.[zulkifli]