BATULICIN — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu gelar Sosialisasi Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit (SPPKDS) Pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Tahun 2023, di Hotel Medina, Kecamatan Kusan Hilir, Senin (26/6/2023).
Sosialisasi tersebut dibuka Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah Azhar diwakili Asisten Administrasi Umum Andi Aminuddin.
Dalam sambutan tertulisnya bupati
menyambut baik dan sangat mengapresiasi dilaksanakannya sosialisasi ini.
Disadari betapa pentingnya upaya percepatan penyediaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit yang difasilitasi BPDPKS.
Dalam program ini, menurut Abah Zairullah, bantuan sarana dan prasarana untuk para petani kelapa sawit dapat diberikan melalui berbagai kelompok seperti Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Koperasi Perkebunan, dan kelembagaan lainnnya.
”Bantuan tersebut mencakup berbagai hal seperti benih, pupuk, pestisida, alat pasca panen, pengolahan hasil, jalan kebun, jalan akses, alat transportasi, mesin pertanian, pembentukan infrastruktur pasar, dan verifikasi teknis,” katanya.
Kabupaten Tanah Bumbu sendiri merupakan salah satu wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terluas, mencapai 74.565 hektar. Untuk tahun 2023, terdapat alokasi sebanyak lima paket kegiatan dalam sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit, antara lain intensifikasi seluas 100 hektar, peningkatan jalan seluas 50 hektar, pengadaan alat transportasi satu unit, pengadaan alat pasca panen satu unit, dan sertifikasi ISPO sebanyak dua paket.
Bupati berharap agar ketersediaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit dapat segera direalisasikan, mengingat faktor tersebut merupakan salah satu penentu keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit.
”Terutama terutama di Kabupaten Tanah Bumbu dan bagi pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” ungkapnya.
Dengan dukungan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor perkebunan kelapa sawit dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Melalui sosialisasi ini, lanjut bupati, diharapkan para petani dan pemangku kepentingan terkait dapat memahami pentingnya sarana dan prasarana yang memadai dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
”Selain itu, diharapkan adanya kesadaran akan pentingnya upaya pengelolaan yang berkelanjutan dan pemenuhan standar yang telah ditetapkan, seperti sertifikasi ISPO,” ungkapnya.[ade]