dr. Yandi: Program 100 Hari Fokus Penanganan Stunting di Tanah Bumbu

dr. Yandi: Program 100 Hari Fokus Penanganan Stunting di Tanah Bumbu

BATULICIN — Setelah resmi dilantik Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah Azhar menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, pada program 100 hari kedepan dr. Muhammad Yandi Noorjaya fokus terhadap penanganan stunting di daerah ini.

Pada pelantikan tersebut dr.Yandi — begitu panggilan akrabnya — menggantikan pejabat sebelumnya Setia Budi yang menempati pos barunya sebagai Kadis Perhubungan Tanah Bumbu.

Penurunan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu terus membaik. Tercatat pada tahun 2022 lalu. Angka stunting Bumi Bersujud sebesar 18,7 persen, dan di tahun 2023 menjadi lebih baik, yakni berada pada angka 16,1 persen.

Yandi berharap mudah-mudahan saat pengukuran pada tahun 2023 ini, terus membaik sehingga pada tahun 2024 angka stunting di Tanah Bumbu menjadi 14 persen ke bawah sebagaimana target pemerintah pusat.

Untuk itu, ia meminta agar semua lintas sektor yang terlibat untuk bergerak bersama-sama. Hal ini supaya bisa mempercepat penurunan angka stunting sesuai target. ”Inovasi saya melakukan penyuluhan-penyuluhan dari gizinya misalnya,” jelas Yandi.

Dan tidak tertutup kemungkinan Yandi dalam waktu dekat ini akan mengunjungi posyandu-posyandu yang ada di Bumi Bersujud.

Disamping itu, menurut Yandi, pihaknya merencanakan semua puskesmas di Tanah Bumbu akan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Seperti diketahui BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.

Bagi masyarakat Batulicin, Yandi tidak asing dalam dunia kesehatan, ia pernah mengabdi di Puskesmas Batulicin, Puskemas Darul Azhar, Direktur RSUD DHAAN Tanah Bumbu, Sekretaris Dinas Kesehatan Tanah Bumbu hingga jadi orang nomor satu di Dinas Kesehatan.[ade]

Lebih baru Lebih lama