MELAWI - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha taninya.
Berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh yang merupakan sinergi antara Kementan bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pertanian harus dilakukan.
“Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi” sebut Menteri Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menekankan bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.
Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.
"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi.
Terkait hal tersebut, selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah BPPSDMP Kementan, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Ruang pertemuan Kurnia Waterpark Kabupaten Melawi, Senin (17/7) dan Penginapan Cika Kabupaten Sintang pada Selasa (18/7/2023), Kalimantan Barat.
Bimtek yang mengusung topik "Strategi Agribisnis Pertanian Bagi Pemula ini diikuti peserta dengan total sebanyak 160 orang peserta yang terdiri dari petani dan penyuluh pertanian dari Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Mewakili Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Johan Pujianto menyampaikan bahwa Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusaha tani baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani dan bagi penyuluh agar dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam transfer informasi kepada petani.
Turut hadir dalam kegiatan, anggota Komisi IV DPR-RI, Rayla yang menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan teknis ini merupakan sebuah inisiasi yang sangat penting untuk dilaksanakan, karena salah satu tujuan bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM. Baik itu petani maupun penyuluhnya.
“Melawi memiliki potensi yang besar terhadap SDM muda untuk bisa menjadi petani milenial yang sukses, tidak dapat kita pungkiri saat ini jumlah petani produktif semakin menurun,” kata Rayla.
“Kami berharap adik adik pemuda ini, mampu menangkap potensi ini. Kemudian, selain SDM ada satu lagi kendala besar yang menjadi penghambat kesuksesan bidang pertanian, yakni minimnya pemahaman terkait hilirisasi pertanian,” pungkasnya.[adv]