PULANG PISAU - Kabut asap tipis mulai menyelimuti wilayah Kota Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan sekitarnya.
Kabut mulai muncul pada pagi hingga tengah hari. Kemunculan kabut, akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Meski kabutnya tipis, tetapi saat dijalan mengganggu penglihatan, mata terasa perih dan mulai menggangu pernapasan," ujar Didi, salah seorang warga Pulang Pisau saat dibincangi awak media ini, Kamis (31/8/2023).
Hasil pantauan wartawan metrokalimantan.com, kabut asap mulai terlihat dari kawasan jalan Rey II, Rey II, Jalan H Amur, Tingang Menteng dan sejumlah wilayah lainnya di Kecamatan Kahayan Hilir.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Osa Maliki menyebut berdasarkan update info grafik untuk se-Kabupaten Pulang Pisau, Kecamatan Sebangau Kuala dan Kahayan Kuala paling banyak titik hotspot.
"Dua kecamatan tadi, selain banyaknya titik hotspot juga paling banyak kejadian dan luasan kebakaran," ujar Osa sapaan akrab Kalaksa BPBD Pulang Pisau, Kamis (31/8/2023).
Diungkapkan Osa, berdasarkan update dari BMKG tanggal 27 Agustus 2023, wilayah Kabupaten Pulang Pisau sudah musim kemarau dengan indeks suhu 1.54 (El Nino Menengah), dimana sebagian wilayah selatan akan mengalami siklus 20-50 hari tanpa hujan, sejak Agustus sampai Oktober 2023 ini.
Sedangkan, lanjutnya, tingkat tinggi permukaan air tanah sudah dibawah 150 sentimeter. Sehingga tingkat terjadinya kebakaran sangat mudah sekali.
"Untuk jumlah titik ada 431, yang sama dengan peringkat 7 se-Kalteng, dan untuk luasan kebakaran hektar peringkat 6 paling banyak 370,597 hektar. Jadi, status siaga darurat karhutla di Pulang Pisau di perpanjang mulai 27 Agustus hingga 10 Nopember 2023," kaya Osa.
"Saat ini, seluruh tim gabungan terus berjibaku untuk menanggulangi kebarakan hingga kabur asap jangan sampai menebal," tukasnya.[manan]