BANJARBARU - Pemerintah Indonesia terus memperkuat Ketahanan Pangan yang merupakan hal penting, yang perlu dijaga dan diupayakan terlebih dengan adanya dampak perubahan iklim dan fenomena El Nino.
Bahkan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memperingatkan sejumlah ancaman ketahanan pangan yang bakal menghadang. Salah satunya, potensi fenomena El Nino yang memicu anomali suhu menjadi lebih panas dan kering saat musim kemarau dibandingkan musim kemarau biasanya.
"Ini adalah bagian-bagian untuk mengkonsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian, di dalam menjaga ketahanan pangan nasional kita," kata Syahrul.
Dia menambahkan, tak hanya dampak fenomena iklim El Nino yang berpotensi memberi ancaman kekeringan cukup parah terhadap pertanian. Tapi ketegangan politik yang terjadi di berbagai belahan dunia turut memberi tantangan yang cukup besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Iya mengatakan, tantangan pembangunan pertanian, climate change, degradasi lahan, saprodi terbatas, pupuk kimia mahal, produksi tidak efisien dan menurun.
“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa. Oleh karena itu gencarkan olah tanah, olah tanam, dan manfaatkan lahan pekarangan, terutama pangan lokal. Semua harus mendukung gerakan ketahanan pangan nasional,” tutur Dedi.
Untuk menjaga ketahanan pangan dan progress regenerasi di bidang pertanian, Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan kolaborasi dan sinergi di lingkup Kementan. Kegiatan kali ini yang dilakukan berupa kunjungan tim Eselon 1 Kementan, yaitu Inspektorat Jenderal ke Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UK/UPT) yang ada di Kalimantan Selatan.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan kali ini berkesempatan dikunjungi tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Jumat (4/8/2023), dalam rangkaian kunjungannya di Kalimantan Selatan, yang sebelumnya melakukan kunjungan ke BPTU HPT, Pelaihari.
Kunjungan di SMK-PP Negeri Banjarbaru ini, Inspektur Jenderal Kementan yaitu Jan Samuel Maringka di kesempatan ini menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian tentunya menyiapkan Sumber Daya Manusia khususnya Tenaga Muda Pertanian yang terlatih, kiranya melalui sekolah menengah kejuruan seperti ini.
“Kita mampu mewujudkan petani-petani yang handal dan mereka menguasai praktek-praktek di lapangan sehingga yang kita harapkan pertanian yang maju, mandiri, modern bisa kita wujudkan bersama-sama," ujar Itjen Kementan ini.
Lanjut Jan Samuel Maringka, “Selamat untuk SMK-PP Negeri Banjarbaru, kiranya bisa menjadi contoh daripada Provinsi lain juga mendirikan sekolah-sekolah kejuruan seperti ini diharapkan menjadi upaya kita bersama dalam rangka mmpersiapkan sumber daya manusia di bidang pertanian, Jaga Pangan, Jaga Masa Depan,” pungkasnya.
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso di kesempatan ini mengatakan bahwa pihaknya bangga atas kunjungan Itjen ini dan akan terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda di bidang pertanian.
“Kami memiliki komitmen bahwa sekolah ini merupakan sekolah pencetak wirausaha muda di bidang pertanian. Mudah-mudahan kunjungan kerja ini membawa manfaat dan berkah kita semua, terutama memotivasi kami agar terus mencetak wirausahawan muda pertanian,” ujar Budi Santoso.
Di kesempatan ini tim Itjen Kementan, bersama Kepala Kejaksanan Kalsel, dan Kepala UK/UPT Kementan di Kalsel berkesempatan mengunjungi lahan praktek SMK-PP Negeri Banjarbaru di Guntung Lua dan Haji Idak, untuk melihat komoditas dan teknologi yang ada di sekolah. Acara kemudian dilanjutkan dengan bertemu sapa dengan pegawai di aula kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru.[adv]
Penulis : Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru