PALANGKA RAYA - Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat mekanistis yang tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori, akan tetapi diperoleh melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga menghasilkan tulisan yang tersusun baik.
Itu disampaikan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat membuka bimbingan teknis (bimtek) meningkatkan keterampilan menyusun teks cerita sejarah, Selasa (15/8/2023).
Kegiatan yang digelar di Hotel Best Western Palangka Raya ini diikuti oleh siswa perwakilan SMA/Sederajat se-Kota Palangka Raya.
"Keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Tidak semua orang mampu menulis dengan baik, namun bagi orang yang memiliki ketertarikan maka menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Bahkan bagi sebagian orang, menulis adalah sebuah keharusan," ucapnya.
Lanjutnya, kendala umum yang dihadapi dalam menulis adalah adanya kesulitan menuangkan ide, khususnya menulis cerita sejarah karena disamping memerlukan keterampilan menyusun kata-kata juga harus disertai dengan literatur yang memadai.
"Faktor lain yang menjadi kendala adalah proses kegiatan pembelajaran yang tidak bervariasi menyebabkan pelajaran menulis menjadi kurang mendapat respon positif dari siswa yang sedang berada dalam tataran usia remaja. Oleh karena itu, pada usia ini anak membutuhkan teknik pembelajaran yang bervariasi dan menarik," ungkapnya.
Menurutnya, teks cerita sejarah mempunyai kontribusi yang besar pada pembelajaran keterampilan menulis bentuk-bentuk lainnya. Upaya untuk membantu siswa mengatasi rendahnya keterampilan menulis cerita sejarah, salah satunya dapat ditempuh dengan cara meningkatkan penggunaan strategi dalam proses pembelajaran.
"Praktik menulis cerita sejarah akan dilakukan dengan baik jika ada perasaan senang atau tertarik dari siswa terhadap kegiatan menulis tersebut," imbuhnya.[kenedy/ad]