BANJARMASIN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan berbagai upaya langkah progresif untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat, khususnya di perdesaan melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).
Hal ini didukung kondisi perekonomian dan industri jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan yang terjaga dan solid.
Perekonomian di Kalimantan Selatan terus tumbuh positif pada triwulan II 2023 sebesar 4,96 persen yoy, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan Nasional, yaitu masing-masing tumbuh sebesar 5,56 persen dan 5,17 persen yoy.
Kontribusi PDRB Regional Kalimantan terhadap PDB Nasional mencapai 8,32 persen, yang menempati posisi ketiga setelah Sumatera dan Jawa.
Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah dalam keterangan pers, Senin (11/9/2023) mengungkapkan, pada tahun 2023 ini, OJK mengeluarkan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Ini dilakukan untuk meningkatkan inklusi atau akses keuangan masyarakat di Desa.
"Program ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta mengurangi gap tingkat literasi dan inklusi keuangan dengan wilayah perkotaan," jelasnya.
Di Kalimantan Selatan, OJK Regional 9 Kalimantan bersama-sama TPAKD Balangan dan pihak PT Adaro Energy telah menetapkan pilot project pelaksanaan program EKI, yaitu di Desa Balida yang juga telah ditetapkan sebagai Desa Wisata.
"Dari hasil survei tingkat inklusi masyarakat Desa Balida yang telah dilakukan OJK bersama-sama mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin diketahui informasi utama, yaitu bahwa jumlah penduduk yang belum memiliki produk/layanan keuangan mencapai 43,23
persen," paparnya.
Memperhatikan hasil pemetaan tersebut, diskusi dengan perangkat desa, dan rapat penetapan program dengan TPAKD Balangan disepakati bahwa terdapat tiga akses keuangan utama yang diperlukan bagi pengembangan EKI Desa Balida.
Pengembangan EKI dimaksud tersebut, yaitu penggunaan QRIS untuk transaksi, penyediaan permodalan yang terjangkau, serta peningkatan kepemilikan tabungan untuk pengelolaan keuangan masyarakat dan pelajar.
"Bank Kalsel sebagai bank daerah yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Balangan menyatakan komitmen untuk mendukung penyediaan ketiga akses keuangan tersebut," paparnya.
Program EKI telah dijalankan bersama-sama secara konsisten dan progresif dengan 3 tahapan, yaitu pertama; tahap pra inkubasi (survei pemetaan yang telah dilakukan), kedua; tahap inkubasi yang terus dilaksanakan berupa edukasi pengelolaan keuangan, pemanfaatan kredit, dan transaksi cashless melalui QRIS, serta termasuk melakukan kunjungan studi ke Desa Pujon Kidul dan Desa Ketapanrame.
Kemudian ketiga tahap pasca inkubasi yang ditandai dengan penggunaan produk inklusif keuangan yang direncanakan.
Langkah berkelanjutan ini ditunjang oleh PT Adaro Energy yang menyediakan perencanaan, pembangunan, dan pengembangan infrastruktur Desa Balida.
"Dengan sinergi ini diharapkan Desa Balida dapat menjadi Desa Wisata sebagaimana harapan Pemerintah Kabupaten Balangan yang memiliki layanan dan fasilitas yang baik dan dapat menjadi sumber perekonomian bagi Desa untuk kesejahteraan masyarakatnya," paparnya.
OJK senantiasa bersinergi dengan pemerintah daerah maupun stakeholder terkait lainnya agar dapat mengambil langkah kebijakan yang diperlukan guna menjaga daya tahan sektor jasa keuangan sehingga mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.[mia]