BATULICIN — Pesatnya media sosial membuat siapapun dapat memberikan informasi kepada khayalak. Ini cukup membuat Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Tanah Bumbu menggelar pembinaan sekaligus sosialisasi kepada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
Kegiatan berlangsung di Hotel Ebony Batulicin, Selasa (31/10/2023) dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di dunia pemberitaan, yakni Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan, Zainal Helmie dan perwakilan dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Selatan, Elpianur.
Kegiatan dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM M. Putu Wisnu Wardhana mewakili Bupati Abah Zairullah Azhar yang pada waktu itu sedang melakukan pelantikan terhadap 13 kepala desa di tiga kecamatan se-Tanah Bumbu.
Dalam sambutannya disampaikan bahwa peran serta Kelompok Informasi Masyarakat dalam menyebarluaskan suatu kejadian, sangatlah tinggi. Sehingga hal tersebut membutuhkan sosialisasi dan edukasi agar setiap informasi yang disampaikan bisa memberikan dampak positif baik bagi masyarakat maupun pemerintah.
Bupati mengatakan, sangat menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, karena kemajuan teknologi yang kini sudah dalam genggaman dapat memberikan dampak positif dan mempermudah maupun sebaliknya.
Ia berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan ini, maka media sosial dapat menjadi wadah edukasi bagi setiap pengguna.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Husain Al Madani mengucapkan selamat datang di Tanah Bumbu terhadap dua pemateri dari provinsi tersebut.
Ia mengatakan, hal ini dalam rangka meningkatkan peran KIM untuk membangun masyarakat informatif sekaligus launching aksi Perubahan MC Tanah Bumbu.
Selain itu, Ketua PWI Kalimantan Selatan Zainal Helmie ketika memberikan materi, menghimbau kepada peserta yang berhadir untuk pandai dalam memilah berita dan informasi yang disebarkan di media sosial.
Berdasarkan pengalamannya sebagai wartawan, ia dapat menemukan berbagai kasus hoax media sosial yang merugikan pihak kepolisian, seperti halnya seorang pengendara motor yang kecelakaan kemudian memposting dimedia sosial mengaku korban begal.
Begitupun sebaliknya, media sosial juga dapat membantu kepolisian dalam memecahkan masalah, seperti geng motor yang sedang marak di Banjarmasin, maka tim kepolisian memanfaatkan media sosial untuk mengajak bertemu para begal, namun dimanfaatkan sebagai penyelidikan.
Turut hadir dalam sosialisasi tersebut, Sejumlah Awak Media di Tanah Bumbu, Sahabat KIM dari berbagai kelompok dan Guru Pembimbing beserta sejumlah pelajar di Tanah Bumbu.[ade]