PULANG PISAU - Bencana kebakaran hutan dan lahan atau karhutla terus terjadi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Informasi dihimpun, terdapat 600 titik api yang tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau sejak Januari hingga September 2023.
Akibatnya ada ratusan hektar luasan hutan dan lahan terbakar. Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran berkelanjutan yang berdampak pada kabut asap tebal, pemerintah daerah setempat bersama para pihak, terus berjibaku memadamkan kobaran api di area hutan dan lahan, yang sudah diidentifikasi.
Dan, pada Jumat 29 September 2023 kemarin, Pemkab Pulang Pisau sudah menggelar rapat pembahasan terkait karhutla dengan hasil ditetapkan status tanggap darurat karhutla sampai 10 November 2023.
Rapat itu, dihadiri Dandim 1011 Kuala Kapuas Letkol Inf Khusnun Dwi Putranto, perwakilan Polres Pulang Pisau, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekretariat Daerah, Kalaksa BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Kepala Dinas Kesehatan, Diskominfostandi serta beberapa Kepala OPD terkait lainya di lingkungan Pemkab Pulang Pisau.
Menelisik penetapan status tersebut, dapat disimpulkan bahwa ditetapkannya status tanggap darurat ini, dimana seluruh pihak untuk melakukan serangkaian kegiatan dengan cepat atau segera pada saat kejadian bencana terjadi, dengan tujuan dapat menangani dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana itu sendiri, khususnya bencana karhutla yang terjadi sekarang.
Pj Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani, Minggu (1/10/2023) saat meninjau langsung lokasi karhutla, turut melakukan pembasahan pada area lahan gambut yang terbakar di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.
Sementara dikesempatan yang sama, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Alue Dohong bersama Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo juga berkunjung ke Desa Tumbang Nusa dalam rangka memantau upaya penanggulangan karhutla yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalteng dan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau.
"Karhutla tahun ini cukup parah, karena faktor cuaca setelah karhutla besar melanda kita pada 2025 lalu. Jadi, kami sangat berharap selain tim karhutla yang sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan dan pemadaman api. Namun perlu juga dukungan penuh dari pihak masyarakat, sehingga perlu langkah sigap dan cepat dari pihak kecamatan sampai desa untuk terus memantau lokasinya masing-masing dari karhutla," kata Pj Bupati Pulang Pisau.
Ia menyebut, dari segi personel sendiri cukup banyak. Hanya saja, ungkap Nunu sapaan akrab Pj Bupati Pulang Pisau, masih terkendala armada dan dipengaruhi ketersedian air yang kering akibat kemarau.
"Tadi dari pak Wamen LH, beliau ikut memantau dan siap untuk membantu wilayah-wilayah terdampak Karhutla di Kalteng, termasuk di daerah kita Pulang Pisau," ujar Pj Nunu.
"Semoga saja kebakaran tidak meluas lagi, dan upaya yang dilakukan tim membuahkan hasil yang baik, sehingga kebakaran dapat ditangani dan tidak menimbulkan asap pekat," tukasnya.
Sementara pembasahan oleh Pj Bupati turut didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Pulang Pisau Osa Maliki beserta jajarannya.
Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau juga terus melakukan kerja bersama, baik dari pimpinan OPD serta masyarakat untuk membantu penanganan karhutla di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.[manan]