FKP tentang program food estate di Kabupaten Kapuas.| foto : zulkifli
KUALA KAPUAS - Beberapa kendala teridentifikasi dalam program pengembangan food estate yang sudah berjalan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Hal itu diketahui dalam Forum Komunikasi Publik (FKP) terkait program lumbung pangan atau food estate, Senin (9/10/2023) di aula Bapelitbangda JalanTambun Bungai Kuala Kapuas.
Konsultan publik tim teknis dari CV Madani, Dr.Rosalina Kumalawati menyampaikan, dari kegiatan FKP tersebut
agar dapat diketahui masukan dari instansi terkait, SKP maupun tokoh masyarakat terkait pelaksanaan program food estate yang sudah berjalan selama ini pada sebagian tempat Kabupaten Kapuas.
"Sementara yang kami tangkap itu ditemukan berbagai permasalahan atau kendala terkait dengan pengembangan food estate kedepannya. Nah ini sebenarnya masukan yang luar biasa untuk kami terkait perencanaan dan perubahan kedepan," kata Rosalina.
"Isu-isu yang kami dapat terutama terkait infrastruktur, pemasaran karena ada beberapa desa yang produksi produktifitasnya lumayan bagus tetapi terkait transportasi dan pemasaran masih mengalami kesulitan," bebernya.
Tak hanya itu, menurut peneliti dari Prodi Geografi Fisif ULM ini masih ada kendala-kendala teknis lain yang dinventarisir.
"Kemudian terkait pupuk. Setiap kelompok masyarakat ada pembatasan. Kendala terkait musim kemarau dan banjir ini nanti mungkin akan kita gali lebih dalam lagi terkait bagaimana dengan kondisi di daerah penelitiannya," pungkasnya.
Kepala Bappelitbangda, Catur Feriyanto mengatakan, food estate ini merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN), agar tetap berjalan dan bermanfaat maka dilakukan penganganan komperhensif.
"Agar program ini supaya nantinya bisa berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Kapuas," kata Catur Feriyanto.[zulkifli]