PALANGKA RAYA - Untuk menumbuhkan perekonomian daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam hal ini Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran berkomitmen memperkuat peranan pelaku industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menggerakkan UMKM maka ketimpangan ekonomi di Indonesia bisa diatasi, khususnya di Kalteng.
Bentuk konsistensi Pemprov Kalteng mengambil peran dalam mendukung gerakan nasional tersebut melalui upaya memajukan pelaku industri UMKM, yang mana pada Desember mendatang akan digelar Jambore UMKM di zona DAS Barito yang dipusatkan di Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
"UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Peranan UMKM adalah sebagai pemerata perekonomian bangsa, dengan menggerakkan UMKM maka ketimpangan ekonomi bisa diatasi," kata Gubernur, Senin (20/11/2023).
"Peningkatan kualitas dan kuantitas para pelaku UMKM menjadi fokus Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se- di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Lanjutnya, dalam kegiatan Jambore UMKM Zona Barito nantinya diharapkan mampu menyedot peserta yang banyak seperti halnya di Palangka Raya, dimana undangan yang tersebar 5000 namun pesertanya membludak lebih dari 8000 pelaku UMKM yang hadir.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian, bebernya, yaitu kemampuan menyerap tenaga kerja, dukungan dan kerjasama serta kolaborasi dalam membangun UMKM dan industri berbasis teknologi tepat guna untuk memasuki era industri 5.0.
"Kalimantan Tengah tentunya memerlukan kontribusi sinergitas dari berbagai lembaga. Sinergi antar lembaga diharapkan bisa menuntun pemberdayaan UMKM dan bisa membawa kebermanfaatan yang lebih luas dan memberi efek ganda mendukung UMKM naik kelas dan go digital," tandasnya.
Sebagai informasi, ada 121.458 UMKM di Kalteng saat ini. Beberapa waktu lalu pada September 2023, Gubernur Kalteng membuka secara resmi Jambore UMKM Wilayah Barat Tahun 2023 di Pangkalan Bun Park, Kabupaten Kotawaringin Barat mendapat animo yang besar.
Begitu juga event Jambore UMKM yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya pada 12 November lalu berdampak besar. Efeknya dari dua event yang digelar di Pangkalan Bun dan Palangka Raya tersebut meningkatnya pembuatan nomor induk berusaha ( NIB), peningkatan pembuatan sertifikat halal dan BPOM serta peningkatan dalam hal kualitas dan kuantitas mutu produk para pelaku UMKM di Kalteng.[kenedy/adv]