BANJARBARU - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) gencar melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Kementan terus mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Program YESS, yang dijalankan pada 4 provinsi di Indonesia, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS.
"Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," katanya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS kembali menggelar Bimbingan Teknis bagi Wirausaha Pemula (Basic Training and Advanced Training for Start Up Young Entrepreneurs).
Kegiatan yang dilaksanakan secara simultan sejak (7/11/2023) hingga (25/11/2023) mendatang dilaksanakan di tiga Kabupaten pelaksana program di Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.
Total, 875 orang penerima manfaat (PM) turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, dengan rincian 350 orang peserta berasal dari Kabupaten Banjar, 225 orang peserta dari Kabupaten Tanah Laut, dan 300 orang peserta dari Kabupaten Tanah Bumbu.
Kegiatan Bimtek tersebar di 35 Balai Penyuluh Pertanian (BPP) selaku Business Development Service Provider (BDSP) dan Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya (P4S) yang tersebar di ketiga kabupaten tersebut dengan mengangkat tema “Pengembangan Kelembagaan dan Pemasaran Bidang Pertanian”.
Terpisah, Wakil Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang juga sebagai Deputi Bidang Teknis PPIU Kalsel, mewakili Kepala Sekolah menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi tambahan pengetahuan tentang hal-hal yang menjadi kendala-kendala dalam merintis usaha bidang pertanian.
“Jangan takut menerima tambahan pengetahuan dan wawasan kita, dan kedepan pertanian kita menjadi maju, serta harapannya peserta menjadi sukses. Kedepannya diharapkan menjadi petani yang bisa memenuhi kebutuhan lokal atau bahkan nasional, dan jangan kalah dari negara lain," ujarnya.
Kegiatan ini menggandeng Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Perdangan dari tiap Kabupaten di mana selama Bimtek, peserta mendapatkan berbagai materi penting, termasuk metode pemetaan potensi pasar, pemasaran ritel modern, digital marketing, dan dasar-dasar pengemasan produk pertanian. Selain itu, mereka juga mendapat pemahaman mendalam tentang jenis kelembagaan usaha, kelembagaan ekonomi pertanian, peran dan fungsi kelembagaan, struktur organisasi, serta pengurusan perizinan lembaga.[adv]