Program Permata Kuning, Upaya Penangananan Angka Stunting di Pulang Pisau

Program Permata Kuning, Upaya Penangananan Angka Stunting di Pulang Pisau

PULANG PISAU - Pj Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani melaunching Program Permata Kuning sebuah akronim dari pemberian makanan tambahan anak kurus dan stunting di desa/kelurahan yang menjadi lokus stunting.

Program itu di launching di Kelurahan Kalawa Kecamatan Kahayan Hilir, daerah setempat, Sabtu, (18/11/2023).

Turut hadir mendampingi Pj Bupati Pulang Pisau, Asisten Setda Pulang Pisau, sejumlah Kepala OPD atau yang mewakili, Camat Kahayan Hilir dan Lurah Kalawa.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh masyarakat Kelurahan Kalawa, khususnya ibu hamil dan menyusui sebagai penerima bantuan program permata kuning lokus stunting yang diinisiasi TP PPK Kabupaten Pulang Pisau bekerjasama dengan TP PPK Kecamatan Kahayan Hilir dan Kelurahan Kalawa.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Pulang Pisau Hj. Nunu Andriani menyampaikan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6 % menjadikan perhatian Pemerintah Pusat hingga daerah.

Sebagai lokus stunting, ia meminta kepada kecamatan dan desa/kelurahan, agar terus berupaya untuk bisa menurunkan hingga 14 % pada tahun 2024. 

"Dalam upaya ini tentu diperlukan upaya bersama  untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga," ujarnya.

Ia berharap, semoga dengan adanya Program Permata Kuning ini dapat menjawab permasalahan tersebut dengan menyediakan bantuan makanan tambahan dan penyerahan bahan makanan yang akan diolah dapat menjadi upaya penurunan Stunting dengan capaian target yang ditetapkan.

Di Kabupaten Pulang Pisau sendiri, bebernya, data kondisi keluarga beresiko stunting per September 2023 sebanyak 21,39%.

Dengan pertimbangan angka persentasi tersebut, lanjutnya, ia mengimbau kepada tim percepatan penanggulangan stunting yang sudah dibentuk agar saling bekerjasama dalam penanggulangan resiko penurunan stunting di kabupaten berjuluk Bumi Handep Hapakat ini.

Bentuk nyata dari perwujudan hal tersebut, sebutnya, yakni dengan memberi bantuan makanan tambahan dan penyerahan bahan makanan yang akan diolah dan dikelola oleh TP PKK Desa, serta dibawah pengawasan Ketua TP PKK Kabupaten dan Kecamatan seperti yang dilakukan pada hari ini di Kelurahan Kalawa.

Dari itu, pihaknya berpesan kepada ketua TP PKK Desa, agar nantinya tidak hanya mengelola bahan makanan yang sudah diserahkan. Namun,  hendaknya juga bisa mengingatkan selalu kepada ibu-ibu maupun keluarga (orang tua) yang memiliki bayi, balita dan juga ibu hamil agar bisa rutin membawa bayi, balitanya ke Posyandu dan juga rutin memeriksakan kehamilannya untuk ibu-ibu hamil di wilayahnya.

“Stunting ini bukan terjadi begitu saja, saat anak lahir atau sesudah menjadi balita saja. Namun pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK ), yakni sejak dalam kandungan si ibu hamil,"  katanya.

Bupati Pulang Pisau berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah terlibat dalam tim percepatan penanggulangan stunting agar bersama-sama menuntaskan permasalahan stunting di Kabupaten Pulang Pisau.

""Jadi, harus memperhatikan asupan gizi saat hamil dengan benar, sanitasi dan lingkungannya. Perkembangan janin juga sangat terganggu jika orangtuanya merokok didalam rumah," pesannya. 

Sementara perlu diketahui, dalam kegiatan tersebut Pj Bupati Pulang Pisau turut menyerahkan bantuan makan tambahan kepada ibu hamil dan menyusui sebagai upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Pulang Pisau, khususnya di kelurahan Kalawa. Selanjutnya ia juga meninjau makanan hasil olahan TP PKK Desa/Kelurahan Kalawa.[mckominfopulpis/manan]

Lebih baru Lebih lama