BANJARBARU - Guna menghasilkan Sumber Daya Manusia(SDM) yang memiliki kompetensi, produktivitas dan daya saing, pendidikan vokasi mempunyai peran strategis, petani milenial Kalimantan Selatan (Kalsel) didorong untuk tingkatkan kualitas.
Sebab, pendidikan vokasi mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.
Di beberapa kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan di tangan mileniallah pembangunan pertanian akan dijalankan.
Menurutnya, petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0.
“Kalian semua adalah pendekar, karena itu, kalian itu harus bersiap-siap menjadi penggerak, motor, pelopor pembangunan pertanian di negara yang kita cintai ini,” katanya.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya meningkatkan daya saing dan kompetensi siswanya untuk dapat bersaing di DUDI, salah satunya dengan pemagangan bagi siswa.
SMK-PP N Banjarbaru sendiri telah menyelesaikan kegiatan magang bagi diikuti oleh 81 Orang siswa kelas XII TP. 2023/2024. Demi mempertanggungjawabkan hasil magang selama 6 bulan di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI), sekolah menggelar ujian seminar magang.
Ujian seminar magang bagi siswa SMK-PP N Banjarbaru di gelar secara bertahap, sesuai dengan selesainya bimbingan ke guru pembimbing. Ujian seminar magang kali ini dilakukan secara bertahap, dimulai bagi siswa XII Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) pada Kamis, (30/11/2023).
Kemudian dilanjutkan siswa Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), pada Jumat, (1/12/2023). Terakhir bagi Agribisnis Tanaman Pangan Perkebunan (ATP) pada Kamis (30/11/2023).
Peserta terdiri siswa kompetensi Keahlian Agribinis Tanaman Perkebunan (ATP) sebanyak 27 Orang, Kompetensi Keahlian Agribinis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) sebanyak 35 Orang, dan Kompetensi Keahlian Agribinis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) sebanyak 19 Orang.
Adapun seminar magang ini diikuti 18 kelompok magang yang terdiri dari 7 Kelompok dari Kompetensi Keahlian APHP, 3 Kelompok dari Kompetensi Keahlian ATP, dan 8 Kelompok dari Kompetensi Keahlian ATPH.
Ujian seminar magang ini terdapat 5 komponen dasar penilaian, diantaranya: kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, kemampuan siswa dalam penyampaian materi, keaktifan siswa dalam berdiskusi, media yang digunakan dan terakhir adalah kerjasama siswa.
Secara terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa tujuan dari seminar ini untuk mengkroscek penerapan ilmu atau pencapian ilmu saat anak-anak magang, supaya mereka tidak lepas dari kegiatan yang dihadapi di lapangan.
“Pelaksanaan magang maupun dari seminar ini untuk membekali mereka ilmu ketrampilan atau ilmu pengetahuan yang benar-benar nyata,yang dihadapi sehingga nantinya bisa di aplikasikan saat dia bekerja di bidang pertanian," tambahnya.[adv]
Sumber : Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru