PALANGKA RAYA - Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar kursus khusus wasit sepakbola C2 dan C3.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Sekum Asprov PSSI Kalteng, Sigit Widodo dan dihadiri oleh Ketua Harian KONI Kalteng Hasanudin Noor, Bagian Prestasi Dispora Kalteng, Sugianto Nyenot, Exco PSSI Budiantoro dan Ketua Askot PSSI Kota Palangka Raya, Munir, termasuk juga instruktur wasit PSSI Pusat Kusni dan Ahmad, berlangsung di Aula Hotel Dandang Tingang Palangka Raya, Rabu (20/12/2022), malam.
Dari hasil ferivikasi pendaftaran yang dikumpulkan Robert bagian Sekretariat, sebanyak 21 orang yang akan mengikuti kegiatan kursus wasit mulai tanggal 20 hingga 27 Desember 2024. Dimana sebanyak 18 orang putra dan 3 orang wasit putri.
Dalam sambutanya, panitia pelaksana, Elbadi Fardian atau yang dikenal dengan H Doddy menyampaikan bahwa pelatihan dan kursus wasit yang digagas oleh Asprov PSSI ini luar biasa untuk dapat mengembangkan perkembangan sepakbola di Kalteng terutama dari segi hakim pengadil dilapangan, sehingga secara bertahap dapat meningkatkan kualias pemain, pertandingan serta juga para wasit wasit terutama yang masih muda.
"Ini luar biasa. Asprov PSSI Kalimantan Tengah terus melakukan upaya peningkatan SDM dan kualitas para wasit juga pelatih dan lainbya. Terimakasih kami sampaikan kepada pengurus federasi dan adik adik calon wasit wasit muda kita ini," katanya.
Sementara itu saat menyampaikan sambutan, instruktur wasit, Kusni menyebut tantangan dunia sepakbola kedepan sangat luar biasa. Dimana pesepakbolaan Indonesia saat ini juga banyak jadi perhatian, terutama di Asian, sehingga PSSI terus berbenah untuk meningkatkan SDM dan lainnya.
"Kalimantan Tengah luar biasa terus mengembangkan potensi dan SDM dunia sepakbola, terutama bidang wasit. Saat ini baik di Liga 2 dan Liga 1 wasit banyak menjadi perhatian, apalagi Liga 3 hingga berbagai kegiatan di daerah. Apalagi di Kalimantan Tengah sudah ada wasit wanita dan wasit putra yang muda muda. Semoga kedepannya dengan terus berkembang, ada wasit dari Kalimantan yang bisa memimpin di Liga 1 nantinya," jelasnya.
Dikatakan Kusni, dengan perkembangan zaman dan aturan, para wasit nantinya harus punya tiga item yang dipelajari bahkan harus dimiliki, yakni Etika (attitude), LOTG (peraturan) serta fisik. Dimana ketiga elemen itu harus selalu ada jangan sampai ada yang kurang satupun untuk mengembangkan potensi pesepakbolaan di Indonesia, terutama di wilayah Kalteng.
"Kamu punya fisik dan faham aturan, namun attitudemu jelek nantinya rusak wasit tidak professional dalam memimpin sebuah pertandingan. Punya attitude tapi fisik tidak kuat itu jangan. Semuanya harus dimiliki dan dikuasai. Sambil santai, sambil baca aturan dan pasal LOTG, sehingga akan lebih matang," tegas Kusni.
Sementara itu, Sigit Widodo, mengatakan, kegiatan kursus tersebut dilakukan untuk meningkatkan SDM serta kemampuan dan tekad kuat untuk meningkatkan sepakbola di Kalteng, terutama dibidang wasit. Program yang dijalankan oleh Asprov PSSI ini juga dibarengi dengan dukungan Pemerintah Provinsi dalam upaya membantu peningkatan SDM serta berbagai kegiatan sepakbola di Kalteng.
"Kami menyambut baik kegiatan ini. Ini bagian program kerja Asprov PSSI Provinsi Kalteng yang terus kami kembangkan kedepanya secara bertahap. Hal ini tujuanya, selain untuk peningkatan SDM, juga untuk peningkatan kualitas olahraga Sepakbola di Kalteng. Pelan pelan dan bertahap Asprov PSSI mengembangkan berbagai potensi didunia sepakbola," ucap Sigit.
Dijelaskan pria yang juga sebagai anggota DPRD Kota Palangka Raya ini, Asprov PSSI Kalteng terus berkomitmen untuk mengembangkan SDM dan berbagai potensi untuk peningkatan sepakbola di Kalteng, setelah wasit, kemudian kearah pelatih hingga juga perkembangan di dunia Futsal dan kursus lainnya.
"Semoga kedepan bertambah banyak lagi program yang dilaksanakan dan dikembangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi olahraga Sepakbola Kalteng, terutama di Nasional dan Internasional," tutupnya.[kenedy]
Tags
kabar kalteng