BANJARBARU - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen melakukan regenerasi petani dan mencetak petani muda dengan jiwa wirausaha.
BPPSDMP terus berkomitmen meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian. Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari pelatihan, permagangan, akses permodalan, hingga peningkatan jejaring pemasaran.
Bentuk komitmen tersebut, Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) mencanangkan program regenerasi petani melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS).
Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit. Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat.
Lebih lanjut Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan ‘pencatatan’ keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
“Laporan keuangan yang baik, akan mempermudah proses akses permodalan bagi para petani,” sebut Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS menggelar Training of Trainers (TOT) dengan bahasan, Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis bagi staf Business Development Service Providers (BDSP).
Training digelar selama 5 hari, dimulai Senin (5/2/2024), peserta sendiri berasal dari 4 wilayah Program YESS di Kalimantan Selatan, diantaranya Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Selatan.
Peserta terdiri dari Penyuluh Pertanian, P4S, Guru SMK, dan Finansial Advisor. Hadir sebagai narasumber diantaranya Miko Hardhjati dari BBPMKP Ciawi, Susmawati dari BBPP Binuang, dan Rizky Permana selaku Deputi Teknis NPMU.
Dibuka oleh Wakil Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru Bidang Manajemen Mutu, Fofa Arofi, mewakili Kepala SMK PPN Banjarbaru. Fofa memberikan arahan terkait peran BDSP dan TVet dalam mentransfer literasi keuangan dan proposal bisnis kepada petani.
“Dalam Upaya meningkatkan jumlah petani milenial baik sebagai Job Seeker dan Job Creator tidak lepas dari peran bapak ibu sekalian. Hari ini kita berkumpul disini dalam upaya peningkatan kapasitas BDSP dan TVet dalam rangka peningkatan literasi Keuangan dan Proposal Bisnis kepada petani muda," kata Fofa.
Deputi Bidang Teknis PPIU Kalsel ini menegaskan pentingnya peran staf BDSP dan TVet dalam memberdayakan petani dalam merespon dan mampu dalam melakukan literasi keuangan dan membuat proposal bisnis.
Terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelaskan, output dari Program YESS bertujuan untuk menciptakan pemuda menjadi petani muda yang siap menjadi Job Creator dan Job Seeker.[adv]
Sumber : Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru