KUALA KAPUAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) penurunan stunting, Rabu (6/3/2024) di Ballroom rumah jabatan Bupati Kapuas.
Kegiatan yang digelar kerjasama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DMPD) dan
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kapuas serta OPD terkait lainnya itu, dibuka Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi ST.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas P3AP2KB, dr Trysetya utami dan jajaran, Kepala OPD terkait, Ketua TP PKK Kapuas, Ny Agustina Erlin Hardi serta peserta Rakerda para camat, kepala desa, lurah dan TP PKK kecamatan dan desa di wilayah setempat.
"Melalui acara hari ini saya harapkan tercipta komitmen yang sama untuk penanggulangan stunting," harap Erlin.
"Sehingga program yang telah dirancang dapat direalisasikan dengan baik, terpadu, dan saling kolaborasi dalam menggunakan sumber daya yang ada," katanya.
Ia menuturkan, program percepatan penurunan stunting merupakan agenda prioritas nasional yang mesti ditangani secara serius oleh semua pihak mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, maupun desa/kelurahan di seluruh Indonesia.
Dikatakannya, tahun 2024 ini adalah tahun terakhir dalam rencana aksi percepatan penurunan stunting nasional 2022-2024.
Selanjutnya pada bulan Agustus 2024 akan dilakukan pengukuran angka stunting kembali secara nasional.
"Oleh karena itu untuk mengejar deadline pengukuran saat ini maka intervensi dan pendampingan agar difokuskan utama terhadap Catin, Ibu Hamil dan Baduta," lontar Erlin.
Menurutnya, adapun sejumlah langkah yang disiapkan diantaranya, optimalisasi kolaborasi percepatan penurunan stunting antara pemerintah Kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan dan dengan unsur lainnya.
Lalu, sasaran perlu lebih difokuskan untuk tahun 2024, yaitu ibu hamil malnutrisi, bayi sampai 2 tahun malnutrisi, dan remaja putri calon pengantin malnutrisi
Kemudian, pemberian bantuan pangan tepat sasaran utamanya ibu hamil dan baduta dari keluarga berisiko stunting
Selanjutnya bantuan stunting diberikan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih, harus dapat dipetakan kantong-kantong wilayah stunting.
“Mari terus kita tingkatkan upaya kerja nyata agar tidak ada lagi muncul anak-anak stunting yang baru di tiap desa atau kelurahan," katanya.
Maka diharapkan semua pihak agar memiliki kesamaan pemahaman, menyatukan sinergitas, kolaborasi untuk target penurunan stunting 2024 melalui aksi- aksi nyata yang terukur.[zulkifli]