BANJARBARU - Kementerian Pertanian terus mengupayakan lahirnya petani-petani muda berkualitas di Indonesia. Hal ini dilakukan karena Kementan menyadari bahwa generasi milenial merupakan modal utama dalam fenomena bonus demografi. Potensi generasi milenial yang dapat dimaksimalkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berkomitmen meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian. Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari pelatihan, permagangan, akses permodalan, hingga peningkatan jejaring pemasaran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit, untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat.
Lebih lanjut Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan ‘pencatatan’ keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
“Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat,” kata Dedi.
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS bekerjasama dan dikelola oleh District Implementation Team (DIT), menggelar pelatihan Business Motivation Pathway Bagi Pemuda Tani.
Pelatihan yang diikuti 4200 orang pemuda Tani dari Kalimantan Selatan ini, dilaksanakan sejak 26 Februari 2024 hingga 21 Maret 2024. Kegiatan ini sendiri diikuti oleh pemuda tani dari empat kabupaten di wilayah intervensi program YESS Kalimantan Selatan, yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Selatan.
Kegiatan ini diadakan sebagai upaya awal dalam rangkaian pembinaan Program YESS, dengan tujuan utama untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan penerima manfaat program ini, yang kali ini melibatkan 46 kecamatan.
Budi Santoso, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, menyampaikan harapannya terhadap kegiatan ini, para petani muda berpikir prospek terkait usaha.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan para petani muda dapat mantap memilih usaha yang memiliki prospek pasar yang baik, baik dari segi bisnis maupun keadaan wilayah setempat," ujarnya.
Angga Tri Aditia Permana, Project Manager PPIU Kalsel menambahkan, melalui Business Motivation Pathway diharapkan semangat dan kreativitas petani muda dapat terus berkembang, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor pertanian di Kalimantan Selatan.
"Motivasi bisnis ini bertujuan mengenalkan konsep usaha di bidang pertanian kepada generasi milenial. Kami tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga menunjukkan jalannya, sehingga generasi muda dapat melihat bahwa usaha pertanian memiliki potensi besar untuk dijalankan," tambahnya.
Setiap kelas terdiri dari 30 orang peserta dan berlangsung selama satu hari penuh. Peserta mendapatkan pelatihan dari pemateri yang telah bersertifikat, dengan materi meliputi Assessment Diri, Peluang Bisnis Berdasarkan Klaster Tingkat Kecamatan, dan Memulai Bisnis.
Selain itu, mereka juga mendapatkan motivasi langsung dari petani-petani muda sukses yang telah menjadi champion di Kalimantan Selatan, seperti Achmad Ridho (Peternak Lebah Kelulut Sukses) dan Arnita Wati (Petani Padi Sukses).[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru