BANJARMASIN – Bank Kalsel yang bernaung di bawah PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan membukukan laba bersih Rp252,24 miliar sepanjang tahun 2023. Raihan ini meningkat 6,76 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp236,27 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Kalsel yang dipublikasikan di media massa, 22 Maret 2024, bank yang dipimpin Fachrudin sebagai direktur utama ini ditopang oleh fungsi intermediasi yang cukup solid.
Hingga Desember 2023, Bank Kalsel berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp14,78 triliun. Realisasi kredit ini meningkat 7,25 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp13,74 triliun.
Untuk rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Kalsel, NPL gross dan NPL net terjaga di level 3,24 persen dan 0,76 persen. Ini jauh di bawah ambang batas yang ditentukan regulator, yakni maksimal 5 persen.
Dari sisi profitabilitas, Bank Kalsel berhasil membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,11 triliun, atau naik 9,43 persen dari Rp996,02 miliar di tahun sebelumnya.
Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Kalsel pada tahun 2023 tercatat naik 3,54 persen menjadi Rp17,58 triliun, dari tahun sebelumnya sebesar Rp16,98 triliun.
Simpanan giro mendominasi DPK Bank Kalsel yang tercatat sebesar Rp8,56 triliun. Simpanan dana murah ini meningkat 22,91 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp6,97 triliun.
Bank Kalsel menutup tahun buku 2023 dengan total aset sebesar Rp23,74 triliun, atau naik 11,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp21,35 triliun.
Di sisi lain, Bank Kalsel menjadi salah satu dari 11 BPD yang berupaya memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun pada akhir tahun 2024. Hingga Desember 2023, modal inti bank ini tercatat sebesar Rp2,74 triliun.[adv]
Tags
bank kalsel