GUBERNUR Sugianto Sabran saat Ekspose Capaian Pembangunan Pemerintah Kalteng periode 2016-2024.| foto : istimewa
PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) akan merancang dokumen blue print atau cetak biru rencana jangka panjang arah pembangunan.
"Kita Kalimantan Tengah belum punya blue print. Blue print itu penting siapa pun Gubernur, siapapun jadi Bupati ini dibutuhkan," kata Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran pada Halal bi Halal dan Ekspose Capaian Pembangunan Pemerintah Kalteng Periode 2016 - 2024 di Aula Jayang Tingang, Kamis (2/5/2024).
Ia meminta dan menugaskan Kepala Bappedalitbang untuk mengandeng universitas ternama di Indonesia untuk merancang blue print arah pembangunan Kalteng.
"Saya tugaskan Kepala Bappedalitbang untuk Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada dan universitas yang masuk lima besar supaya membentuk blue print," ungkapnya.
Di Kalteng, lanjutnya, kerap terjadi beberapa hal terkait peruntukan lahan, lahan untuk tambang semisalnya di atasnya ada kebun.
"Daerah pertanian, di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Sampit kita buat blue printnya. Jadi itu tidak bisa difungsikan lagi untuk ijin kebun untuk komoditi yang lain, tapi khusus untuk kepentingan pangan," bebernya.
Ia menegaskan, blue print ini menjadi panduan, petunjuk membangun Kalteng yang semakin maju yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menyambut Kalteng lebih maju kedepannya.
"Untuk tambang, jangan lagi di bawah tambang di atas kebun, ini terjadi di Kalteng banyak sekali. Karena ini jadi panduan atau petunjuk bagi kita untuk membangun Kalimantan Tengah," tegasnya.
Sekedar informasi, blue print atau cetak biru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kerangka kerja terperinci, yaitu sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan.[kenedy/adv]