STAF Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko saat menghadiri rakor secara virtual.| foto : istimewa
PALANGKA RAYA - Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (RI), secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur setempat, Senin (29/7/2024).
Rakor ini dibuka secara langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mewakili Mendagri RI dari Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta.
Dalam sambutannya, Tomsi Tohir mengatakan bahwa sudah tiga minggu terakhir sedikit demi sedikit harga beras merambah naik.
"Kita memiliki grafik yang sama setiap tahun, saya pelajari semua berkaitan dengan beras, bawang, cabai, lima tahun ke belakang kurang lebih pada bulan itu turun dan utamanya yang naik," tuturnya.
Ia berharap, upaya-upaya yang dilakukan untuk jangka menengah ke depan tentunya harus menjadi perhatian seluruh stakeholders.
"Begitu juga berkiatan dengan distribusi yang masih terdapat gangguan, ketidaklancaran, tolong berkaitan dengan hal itu agar di evaluasi," pungkasnya.
Sementara itu, Yuas Elko usai rakor mengutarakan bahwa Pemprov Kalteng kembali menerima apresiasi dan penghargaan berupa Insentif Fiskal Kinerja Pengendalian Inflasi Daerah dari Pemerintah Pusat atas upaya pengendalian inflasi yang dilakukan secara massif selama ini.
"Dari 38 Provinsi seluruh Indonesia, hanya empat Provinsi yang mendapat insentif dari Pemerintah Pusat, salah satunya Provinsi Kalimantan Tengah. Insentif ini diberikan karena dinilai memiliki kinerja baik dalam menangani inflasi di daerah," ucapnya.
Yuas mengungkapkan, insentif fiskal tersebut nantinya akan digunakan untuk menangani inflasi di Kabupaten/ Kota se-Kalteng.
"Dana Insentif Fiskal akan dimanfaatkan dengan baik untuk menangani inflasi baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang," tandasnya.[kenedy/adv]