KAPUAS - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengakselerasi program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi yang meliputi optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo, termasuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pertaniannya yang andal. Khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Akselerasi program yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman tersebut, dilakukan untuk menggenjot produksi pangan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan 280 juta penduduk Indonesia alias swasembada.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah Perluasan Areal Tanam (PAT). Dia yakin, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
Salah satu langkah yang diambil untuk mendukung program ini adalah dengan meningkatkan kompetensi dan pemahaman sumber daya manusia (SDM) pertanian guna meningkatkan produksi padi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa PAT ini untuk memenuhi kebutuhan pangan yang kedepannya akan semakin meningkat.
“PAT ini harus difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia kedepannya," kata Santi.
SDM pertanian menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian, sehingga peningkatan kompetensi mereka sangat vital untuk keberhasilan program-program Kementan dalam rangka meningkatkan produksi dan ketahanan pangan nasional.
Dalam upaya tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP Kementan wilayah Kalimantan mengadakan Pelatihan Mendukung Food Estate Kapuas Angkatan III (Pelatihan Budidaya Padi Lahan Rawa Pasang Surut Mendukung Akselerasi Perluasan Areal Tanam di Wilayah Food Estate Angkatan III).
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2024 diikuti sebanyak 30 orang petani di wilayah program Food Estate di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tamban Catur, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (22/8/2024).
Pelatihan ini melibatkan narasumber dari BRIN Kalimantan Selatan, Prof Muhammad Noor yang memberikan materi "Metode Pengelolaan Air" dan Prof Mukhlis dengan materi “Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman”.
Kepala BBPP Binuang, Wahida Anisa Yusuf berharap dengan materi yang telah disampaikan oleh narasumber, para peserta diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk meningkatkan produksi pertanian, sehingga dapat membantu mengatasi ancaman darurat pangan.
“Saya berharap kepada seluruh peserta, setelah selesai mengikuti pelatihan ini agar nanti dapat menerapkan ilmu ilmu yang didapatkan ke lahan usaha taninya sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas usahanya," pungkas Wahida.[aan]