PROF.Dr.Dedy Nursyamsi, M.Agr presentasi pada acara The2 Biochar Malaysia Assosiation International Conference 2024, di Audotorium Universitas Putra Malaysia,Putrajaya, Malaysia 13-14 Agustus 2024.| foto : bbppbinuang
MALAYSIA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi diantaranya dengan program pompanisasi didukung pertanian berkelanjutan berbasis pemupukan berimbang untuk mendukung kenaikan produktivitas padi. Pemupukan berimbang terwujud melalui Gerakan GENTA ORGANIK (Gerakan Petani Pro Organik).
Gerakan yang mendorong penggunakan pupuk berimbang, dengan memperhatikan 5 tepat (dosis, waktu, formula, jenis, dan cara). Penggunaan Biotron, Urea dan NPK secara gradual mengurangi penggunaan Urea dan NPK menghemat penggunaan pupuk 20-60%, efisien subsidi pupuk 40%, meningkatkan produktifitas padi 21,3-31,4%, meningkatkan devisa dan ekonomi domestik dari karbon storage senilai 565.184.620 US $/tahun.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menyampaikan dalam berbagai kesempatan, jika ancaman krisis pangan harus diantisipasi dengan cepat. “Jika tidak ada langkah cepat dan strategis, maka akan berakibat fatal pada seluruh sektor, untuk itu seluruh insan pertanian harus bergerak cepat, agar krisis pangan tersebut dapat dicegah secepat mungkin,” ucapnya.
Prof.Dr. Dedi Nursyamsi, M.Agr menyampaikan dalam berbagai kesempatan bahwa sektor pertanian perlu ditangani dengan serius dan diperlukan kolaborasi yang harmoni dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Dedi mengajak para pihak untuk berkolaborasi meningkatkan produksi, Perluasan Areal Tanam (PAT) dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP). Maka satu satunya cara strategis adalah menyiapkan tanah menjadi sehat melalui pemupukan berimbang, yaitu menerapkan 5T dalam rangka mengoptimalkan kesehatan tanah dari aspek fisik, kimia dan biologi. Sehingga tanah mempunyai daya dukung yang optimal untuk menopang pertumbuhan dan produksi padi.
”Pemanfaatan BIOTRON untuk mendukung program PAT dan IP yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian, cukup beralasan karena biotron mampu mewujudkan kondisi tanah yang optimal,” tambah Dedi.
Mengingat inovasi biotron merupakan material yang dirakit dari biochar, pupuk organik cair dan pupuk hayati. Biochar mampu memperbaiki kualitas tanah untuk mendukung peningkatan produksi padi, pupuk organik cair sebagai suplemen mikrobia yang disimpan dalam pori-pori biochar dan menopang pertumbuhan awal tanaman padi. Pupuk hayati yang tersimpan dalam biochar akan menjadi mesin dan penyangga bagi sistem rizosfer dan tanah dalam kontek lebih luas.
“Pemberian biotron mampu menjaga stabilitas/meningkatkan pH, kapasitas tukar kation (KTK), meremediasi bahan beracun/logam berat, menyimpan air, nutrisi, udara dalam pori biochar, memperbaiki struktur dan tekstus tanah, habitat yang ideal untuk mendukung peran mikrobia yang menguntungkan, menjaga suhu optimal tanah mendukung sistem rizosfer," papar Dedi saat menjadi presenter The2 Biochar Malaysia Assosiation International Conference 2024, di Audotorium Universitas Putra Malaysia, Putrajaya, Malaysia 13-14 Agustus 2024.
Tak hanya itu penggunaan biochar yang telah dimodifikasi (biotron), mampu mendukung program lintas sektor dalam mewujudkan green economyc Indonesia. Bagaimana upaya ekonomi mampu berproduksi optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Potensi biochar dari komoditas padi diproyeksikan mencapai 5.631.846 ton/tahun; kelapa sawit mencapai 38-45 juta ton/tahun; jagung mencapai 11-13 juta ton/tahun dan potensi komoditas lainnya diproyeksikan mencapai 52 juta ton/tahun. Potensi biochar ini merupakan hasil proses pirolisis dari limbah pertanian dan sampah Indonesia mencapai 540-578 juta ton biomasa /tahun yang berpotensi menjadi biochar. Sehingga karbon storage yang dapat diajukan oleh Indonesia untuk mendapatkan kompensasi Internasional senilai kurang lebih 20.642 triliun rupiah/tahun.
“Potensi nilai tukar karbon storage komoditas padi mencapai 565.184.620 US$ atau kurang lebih 9.042 triliun rupiah per tahun dengan kurs 16 ribu rupiah per US$," tambah Dedi.
“Oleh karena itu, perlu tindakan yang tidak biasa dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya penggunaan Biotron, sebagai solusi pengurangan penggunaan pupuk kimia, subsidi pupuk, meningkatkan produktifitas dan melestarikan daya dukung lingkungan sekaligus menjadi potensi sumber ekonomi baru yakni karbon trading senilai Rp.700-1000/kg biotron," sela Budiono, inovator biotron dan presenter The2 Biochar Malaysia Assosiation International Conference 2024.[aan]