PULANG PISAU - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui berbagai kegiatan seperi optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah program PAT.
Mentan Amran yakin apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
“Ingat saat iniada banyak negara yang mengalami penurunan produksidan ada banyak penduduk dunia tang menderita kelaparan, karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," jelasnya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa petani dan penyuluh merupakan ujung tombak dalam meningkatkan produksi padi melalui program PAT dan optimasi luas panen.
Upaya ini diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas pertanian, memastikan Indonesia tetap tangguh di tengah ketidakpastian global.
Kementan terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pertanian di Indonesia. Salah satu upayanya diwujudkan melalui program peningkatan kompetensi SDM Pertanian yang dilaksanakan di Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (27/8/2024).
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sebagai salah satu UPT Kementerian Pertanian di Kalimantan Selatan turut mengawal program Kementerian Pertanian yaitu upaya khusus antisipasi darurat pangan nasional.
Pendampingan di Kabupaten yang menjadi tanggung jawab BBPP Binuang dilakukan terus-menerus dan dengan berbagai upaya dalam rangka mempercepat realisasi tanam baru.
Dalam melaksanakan tupoksi yaitu peningkatan kompetensi SDM pertanian melalui pelatihan, BBPP Binuang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang mendukung PAT meskipun bukan BBPP Binuang sebagai liasion officernya, seperti pelatihan di lokasi pengembangan food estate Kalimantan Tengah.
Guna mendukung realisasi tanam juga, pelatihan yang diadakan oleh BBPP Binuang diarahkan agar para petani meningkat pengetahuan dan motivasinya sehingga percepatan areal tanam dapat disegerakan dan dilaksanakan oleh para petani dengan semangat dan tanggung jawab.
Kepala BBPP Binuang, Wahida Anisa Yusuf menerangkan, Pelatihan Budidaya Padi Lahan Rawa Pasang Surut Ramah Lingkungan merupakan salah satu pelatihan yang dihelat oleh BBPP Binuang diselenggarakan di BPP Pulang Pisau, Kabupaten Pulang Pisau.
“Melalui pelatihan ini diharapkan petani dapat mengelola lahan dan pertanamannya dengan bijak untuk menghasilkan padi yang berkualitas dan optimal," tutur Wahida.
Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 27 hingga 29 Agustus 2024 yang diikuti oleh 30 peserta dari 4 Desa sentra pertanaman padi di Kahayan Hilir.
Kahayan Hilir merupakan salah satu kecamatan yang mendapatkan alokasi program perluasan areal tanam untuk optimasi lahan rawa seluas 232 ha. Petani yang merupakan penerima manfaat optimasi lahan rawa juga tergabung dalam pelatihan ini.
Salah seorang widyaiswara yang juga menjadi fasilitator, Aman Nurahman Kahfi menerangkan peserta tidak hanya sebatas belajar di ruang belajar tetapi juga diajak melakukan monitoring dan identifikasi hama penyakit di lapangan serta praktik pembuatan pestisida nabati, ezoenzym, zat pengatur tumbuh dan silikat cair.
“Berbagai praktik ini dilakukan dalam rangka mendukung pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, Pelatih dalam pelatihan ini selain widyaiswara BBPP Binuang yaitu peneliti dari BRIN Kalimantan Selatan," ujar Kahfi.
Pelatihan ini dibuka oleh Marini, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Pulang Pisau. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kesempatan pelatihan ini tidak datang dua kali.
“Sehingga kesempatan ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh peserta untuk menimba ilmu yang lebih banyak," tutup Marini.[ank/abs]