BARITO KUALA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah Perluasan Areal Tanam (PAT). Dia yakin, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," jelasnya.
Memaksimalkan program perluasan Areal Tanam (PAT) diatas, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Idha Widi Arsanti kembali berkunjung dan melakukan tanam padi Bersama di Kalimantan Selatan.
Kegiatan mendukung perluasan areal tanam dan meningkatkan produksi padi ini dilakukan serentak di beberapa tempat di Kalimantan Selatan, Minggu (25/8/2024). Salah satu tempatnya berada di Kabupaten Barito Kuala yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi di Kalimantan Selatan.
Kepala Badan PPSDMP kali ini hadir di wilayah Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa penanaman padi gogo saat ini sedang digalakkan dan mengajak semua komponen mendukung upaya khusus ini.
"Padi gogo tidak hanya diupayakan sebagai tanaman tumpangsari, tetapi juga bisa menjadi tanaman utama. Hari ini, para petani dengan dukungan para penyuluh melakukan penanaman Bersama," ujar Arsanti.
“Harapan kami, petani semakin semangat dan bisa mengajak petani lainnya untuk memperluas areal tanam padi gogo, karena potensinya di Kecamatan Wanaraya masih sangat besar. Kami juga berharap inisiatif ini dapat ditiru oleh kabupaten lain di Indonesia," jelasnya.
Selain dihadiri oleh Kepala BPPSDMP, dihadiri juga Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala. Penyuluh pertanian juga turut hadir untuk mendampingi petani dalam pelaksanaan program ini.
Hadir di acara ini, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Alam menambahkan bahwa secara keseluruhan, perluasan areal tanam di Kalimantan Selatan sudah mencapai 82% dari target optimasi lahan.
"Pompanisasi telah tersebar luas, terutama di Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, dan Banjar. Di tengah musim seperti ini, satu-satunya cara untuk meningkatkan produksi adalah dengan pompanisasi. Dampaknya sangat positif, petani kini dapat menanam dua hingga tiga kali dalam setahun, dibandingkan sebelumnya hanya sekali," jelas Syamsir.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperluas areal tanam padi gogo, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani.
"Dengan perluasan tanam ini, kami optimis produksi padi akan meningkat. Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan pompanisasi untuk mendukung peningkatan produktivitas. Manfaat dari kegiatan ini sangat signifikan, petani yang sebelumnya hanya bisa menanam satu kali dalam setahun, kini bisa menanam hingga dua atau tiga kali," ungkapnya.
SMK-PP Negeri Banjarbaru yang juga berkontribusi dalam PAT di Kalsel, hadir melalui Kepala Sekolah, Budi Santoso yang kali ini menaruh harapan terkait gerakan tanam serentak ini, khususnya padi gogo, dapat mempercepat realisasi penanaman dan mendorong swasembada pangan di masa depan.
“Penanaman padi gogo merupakan upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman dari 100 menjadi 200. Kami telah mengantisipasi potensi kekurangan air dengan menyediakan bantuan pompa dari Kementerian Pertanian," katanya.[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru