KAPUAS - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen untuk mendukung kemajuan pertanian Indonesia melalui berbagai bentuk peningkatan kompetensi SDM Pertanian
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni, diantaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat, dan berorientasi hasil," sebut Menteri Amran.
Sementara, Kepala BPPSDMP Idha Widhi Arsanti menyampaikan SDM memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan pertanian, karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Berdasarkan hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sebagai salah satu UPT Kementerian Pertanian yang berada di bawah BPPSDMP senantiasa melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM pertanian melalui pelatihan.
Salah satu bentuk dukungan BPPSDMP dalam berbagai macam program Kementan dalam meningkatkan SDM Pertanian adalah pelatihan yang bertema “Pelatihan Budidaya Padi Lahan Rawa Pasang Surut Akselerasi Perluasan Areal Tanam di Wilayah Food Estate”.
Pelatihan digelar selama 3 hari dari Tanggal 22 hingga 25 Agustus 2024 di BPP Pulau Petak Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) diikuti sebanyak 30 peserta berasal dari 2 Kecamatan yaitu dari Kecamatan Kapuas Barat dan Pulau Petak.
Pelatihan ini resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kab. Kapuas yang di wakili ketua KJF Bapak Catur Karya. Selain membuka beliau memberikan materi Kebijakan peningkatan produktivitas padi di Kabupaten Kapuas, Kamis (22/8/2024).
Catur Karya menyampaikan bahwa produktivitas padi di Provinsi Kalteng harus meningkat yaitu dengan cara perluasan lahan arel tanam dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP).
“Pelatihan ini dilaksanakan di Kawasan Food Estate di dua kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau," ungkap Catur.
Fasilator dalam pelatihan ini berasal dari BRIN, Penyuluh Pertanian Swadaya Desa Mawar, Kecamatan Pulau Petak dan Widyaiswara BBPP Binuang.
Materi-materi yang disampaikan adalah Pengelolaan air, Pengenalan Varietas, Pengendalian OPT, dan Persiapan Benih dan Penanaman.
Materi yang disampaikan oleh narasumber dari BRIN, Khairil Anwar yaitu pengelolaan air dan praktek pembuatan saluran air.
Khairil mengungkapkan hal ini bertujuan agar para peserta dapat mengupayakan, merencanakan, melaksanakan, dan memantau sumber daya air.
“Pengelolaan air dengan baik dan benar akan dapat meningkatkan produktivitas budidaya padi di lahan rawa pasang surut, hal ini dikarenakan tipe lahan dikawasan kecamatan Pulau Petak merupakan lahan surut tipe A," pungkas Khairil.[intan/abs]