BANJARBARU – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berusaha mencetak SDM Pertanian yang unggul dan berdaya saing, Kementerian Pertanian terus melakukan gebrakan. Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.
Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan) senantiasa mengingatkan bahwa survei karakter yang menjadi bagian dari ANBK juga sangat relevan bagi siswa sekolah kejuruan pertanian.
“Karakter seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim menjadi modal penting bagi mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya di sektor pertanian yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan profesional,” pungkasnya.
Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) mengemukakan bahwa di era globalisasi dan digitalisasi ini, kompetensi yang diukur melalui ANBK menjadi semakin penting.
“Siswa sekolah kejuruan pertanian tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis di bidang pertanian, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi yang kuat. Dengan demikian, mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar yang dinamis," ujarnya.
Seperti tahun sebelumnya, di 2024 ini Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru kembali menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), yang digelar 21 hingga 22 Agustus 2024 di 2 Laboratorium Komputer dan Bahasa di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Asesmen ini melibatkan 45 siswa orang siswa kelas XI Tahun Pelajaran 2024/2025 SMK-PP Negeri Banjarbaru. Asesmen bagi sekolah kejuruan sendiri meliputi berbagai aspek, termasuk literasi, numerasi, dan survei karakter. literasi dan numerasi merupakan dua komponen utama yang diujikan dalam ANBK.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita menyampaikan, “ANBK ini untuk mengetahui kesiapan sekolah dalam infrastruktur dan jaringannya, sehingga nantinya pada saat ANBK pada kondisi yang sudah siap, untuk itu pada pelaksanaan hanya diiikuti beberapa siswa dan guru, yang bertujuan menyimulasikan secara teknis pelaksanaannya," ujarnya.
Di kesempatan terpisah Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso menambahkan, pada simulasi Asesmen Nasional kali ini merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan Pendidikan.
ANBK merupakan salah satu instrumen penting dalam mengevaluasi mutu pendidikan di Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di setiap sekolah.
Selain itu, ANBK ini untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan informasi tertulis, sementara numerasi mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kedua aspek ini sangat penting dalam dunia pertanian, di mana pengambilan keputusan sering kali didasarkan pada data dan informasi yang yang akurat.[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru