Bantu Permodalan Petani Muda, Kementan Ajak Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa di Kabupaten Banjar

Bantu Permodalan Petani Muda, Kementan Ajak Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa di Kabupaten Banjar

MARTAPURA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Karena itu, dia ingin insan pertanian bekerja keras dan memiliki integritas.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti juga mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian. Permodalan menjadi faktor penting dalam usaha para petani milenial.

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial, yang kali ini di lakukan oleh unit pelaksana teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS Kalimantan Selatan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema " Peran Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda" secara luring dan daring zoom. Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (2/10/2024).

MAF Tani Akur ini menghadirkan 6 narasumber diantaranya: Warsita (Kepala Dinas Pertanian Kab.Banjar), Dedi Nurmadi (Bappeda Litbang Kab.Banjar), GT Muhammad Chandra Suryana (Dinas PMD Kab. Banjar), kemudian Muhammad Yazidi (Koordinator BPP Martapura), dan Muhammad Syarkani (Sekdes Tajau Landung), terakhir Dessy Irasanti (Direktur Bumdesa Sejahtera Abadi Desa Takuti.

Membuka MAF, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengajak pemerintah desa dan Lembaga keuangan untuk mensupport pertanian demi mencukupi produksi pangan nasional. Sebab, pemerintah sedang mengupayakan pangan, karena kurang mencukupi, sehingga di upayakan produksi pangan meningkat

“Pemerintah setempat memiliki peran yang sangat penting untuk mensupport pertanian khususnya bagi anak-anak muda, yang memulai usaha pertanian dengan memberikan akses permodalan. Salah satunya peran pemuda untuk menyediakan pangan untuk masyarakat Indonesia," ujar Budi.

Warsita selaku Kepala Dinas Pertanian Kab.Banjar, di kesempatan ini mengajak petani milenial ini menjadi pelopor pertanian modern di Indonesia, Ia juga mengajak petani harus terus berlajar dari proses produksi sampai pasca panennya.

“Pian-pian ini menjadi pionir pertanian di Kabupaten Banjar, bertani itu harus modern, pertanian itu harus berbisnis, dan menjadi itu harus terus belajar. Program YESS ini juga telah diadaptasi oleh Pemerintah Kabupaten Banjar dengan nama Batumbang Tani Manis," ujarnya.

Mengawali materi GT Muhammad Chandra Suryana dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banjar, menjelaskan bahwa sesuai PP 11 Tahun 2021, BUMDes harus sebagai lembaga berbadan hukum, yang badan hukumnya sama dengan BUMN. 

Kepala Bidang ini juga menjelaskan bahwa dana desa atau APBDes nya 20% wajib anggarannya untuk program ketahanan pangan. Maka, Ia mengajak petani-petani muda pedesaan aktif berpartisipasi dalam penggunaan 20% dana desa, guna memajukan pertanian pedesaan.

Pemateri kedua, Dedi Nurmadi selaku Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Bappeda Litbang Kabupaten Banjar. Ia menginfokan bahwa RPJPD Kabupaten Banjar di 2021 – 2026 adalah “Terwujudnya Kabupaten Banjar Maju, Mandiri, dan Agamis”. Sedangkan untuk 2025 - 2045 “Banjar Berkelanjutan, Maju, Agamis, sebagai Sentra Perikanan, Pariwisata dan Pertanian”.

“Maka Program YESS ini salah satunya mendukung RPJPD di sektor pertanian. Selain itu dalam mendukung akses permodalan di sektor pertanian, Kabupaten Banjar memberikan akses KUR, dengan nama Kurma Manis, dengan bunga 0%," imbuhnya. 

Lanjut pemateri ketiga, Muhammad Yazidi selaku Koordinator BPP Martapura yang tergabung Program YESS sejak 2020 ini terus mengajak mengajak petani-petani muda untuk berkunjung ke BPP, sebagai tempat belajar tentang dunia pertanian. Selain itu petani muda di wilayah BPP kecamatan Martapura telah dibantu dalam menerima bantuan agribisnis, inkubator bisnis, kluster pertanian, dan membantu akses permodalan lainnya.

Materi kelima, dari Muhammad Syarkani merupakan Sekretaris Desa Tajau Landung, menjelaskan bahwa BUMdes di Tajau Landung mendukung pengalokasian 20% dana desa untuk ketahanan pangan, selain itu BUMdes Tajau Landung bergerak dalam jual beli padi.

Materi terakhir dari Dessy Irasanti menjelaskan bahwa Direktur Bumdesa Sejahtera Abadi Desa Takuti telah berdiri sejak 2018, yang saat ini bergerak dalam usaha penyewaan tenda, pelayanan masyarakat, keuangan mikro, perantara, perdagangan, dan usaha Bersama. Salah satu bentuk membantu sektor pertanian yaitu membantu kelompok tani, yang fokus dalam pengolahan.

Di kesempatan closing statement, Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengajak petani-petani muda untuk mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian walau Yess ini sudah selesai. Bahkan diharapkan di BPP dapat mengadakan pertemuan dengan offtaker, investor, pengarah, dan petani. Sehingga nantinya dapat membentuk bisnis matching dan bisnis pitching.[adv]

Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Lebih baru Lebih lama