Dinkes Kalteng Fokus Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Dinkes Kalteng Fokus Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

SUYUTI Syamsul saat membuka kegiatan.| foto : apri

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, menekankan pentingnya upaya bersama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menangani masalah stunting. 

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 telah dicantumkan sasaran strategi program kesehatan masyarakat yaitu percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 183/100.000 KH, Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 16/1.000 KH, Penurunan Prevalensi Stunting pada Balita menjadi 14% serta Penurunan Prevalensi Wasting menjadi 7%,” tegasnya dalam Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring, Skrining Layak Hamil, ANC, dan Stunting yang berlangsung di Hotel Aquarius, Palangka Raya, Selasa (1/10/2024).

Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun prevalensi stunting di Kalimantan Tengah menurun dari 26,9% pada tahun 2022 menjadi 23,5% pada tahun 2023, ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan. 

Kegiatan ini dihadiri oleh enam Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dan lembaga terkait yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui kolaborasi dalam pelayanan kesehatan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memperkuat sistem pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas layanan, dan menciptakan sinergi antara lembaga dalam upaya menurunkan AKI, AKB, dan stunting di provinsi ini.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Bappedalitbang, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalteng, serta perwakilan dari berbagai lembaga dan peserta dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit umum daerah, dan puskesmas.[apri]


Lebih baru Lebih lama