PALANGKA RAYA – Sepanjang Januari hingga Oktober 2024, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya mencatat 69 insiden kebakaran.
Jumlah tertinggi terjadi pada September dengan 19 kasus, sebagian besar melibatkan bangunan kosong seperti rumah, kos-kosan, poskamling, ruko, dan warung yang tidak lagi digunakan.
Kepala DPKP Palangka Raya, Gloriana Aden, mengungkapkan bahwa pola kebakaran menunjukkan mayoritas terjadi pada bangunan yang sudah tidak berpenghuni, mengindikasikan kemungkinan adanya tindakan disengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kebanyakan insiden terjadi di lokasi yang tidak berpenghuni, menunjukkan adanya potensi penyebab yang disengaja,” ujarnya, Selasa (15/10/2024).
Menanggapi situasi ini, Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, telah menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk meningkatkan patroli malam guna mencegah terulangnya kejadian serupa. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kebakaran dan meningkatkan keamanan lingkungan.
Gloriana juga mengimbau masyarakat untuk aktif menjaga keamanan lingkungan melalui kerja sama dan gotong royong.
"Dengan adanya sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menekan jumlah kejadian kebakaran," tambahnya.
Sinergi antara berbagai pihak diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran dan memberikan rasa aman bagi warga Kota Palangka Raya.[apri]
Tags
palangka raya