KANDANGAN - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Karena itu, dia ingin insan pertanian bekerja keras dan memiliki integritas.
Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional dibidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha dibidang pertanian.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian. Permodalan menjadi faktor penting dalam usaha para petani milenial.
Kementan bersama Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Program (YESS) memfasilitasi dan mendampingi usaha petani milenial dari hulu hingga hilir. Program YESS juga menghubungkan petani milenial dengan para stakeholder, termasuk permodalan dan perbankan.
Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial, yang kali ini di lakukan oleh unit pelaksana teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS Kalimantan Selatan.
SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema "Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Penyediaan Permodalan Petani Muda Berbasis Syariah" secara luring dan daring zoom. Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (30/10/2024).
MAF Tani Akur ini menghadirkan 4 narasumber diantaranya: Husnayudi Arief (Koordinator UMK Bank Kalsel Syariah Kandangan), Akhmad Suriani (Ketua BAZNAZ Kab. Hulu Sungai Selatan), Ida Wahyuni (Koordinator BDSP Padang Batung), dan Junaidie Rajib (Local Champion).
Mengawali MAF, Manager Program YESS, PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana menyampaikan, potensi ekonomi syariah masih sangat luas dan belum banyak dikembangkan, perlu ada kemitraan antara perbankan syariah, penggiat ekonomi syariah, dan sumber pendanaan syariah.
"Kami harap BPP sebagai BDSP mendiseminasikan terkait akses keuangan syariah ini digencarkan di BPP, sehingga anak muda petani yang sudah menjadi petani andalan dapat mengakses juga, tidak hanya petani dari Program Yess, dan bisa bermanfaat buat petani lainnya," tuturnya.
Mengawali materi, Husnayudi Arief memberikan materi tentang Pembiayaan Usaha Rakyat (PUR) iB Arrahman dan Produk Dana Bank Kalsel Syariah Cabang Kandangan. Adapun manfaat dari PUR ini untuk meningkatkan usaha, meningkatkan kapasitas daya saing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dari nasabah.
PUR iB Arrahman merupakan tambahan modal usaha yang berakad murabahah atau musyrakah mutanaqisah dengan margin 3 sd 6 %anuitas pertahun dan angsuran tetap. Koordinator UMK Bank Kalsel Syariah ini menjelaskan kategori pembiayaan diantaranya super mikro (Maksimal 10juta), mikro (maksimal 100 juta) dan kecil (maksimal 500 juta).
Pemateri kedua, Akhmad Suriani bahwa Baznas Hulu Sungai Selatan memiliki program unggulan diantaranya Baznas Microfinance, Industri Bata Tradisional, Pemugaran Rumah Layak Huni, Pembinaan Mualaf, Santripreneur, Z-Auto, dan Gerobak Berkah.
Akhmad Suriani menjelaskan di Baznas sendiri ada pinjaman modal usaha yang disebut Baznas Microfinance. Di program ini diberikan kepada pengusaha pemula, dengan pinjaman 1 juta sampai 3 juta. Sedangkan apabila sudah maju akan diberikan bantuan atau hibah sebesar 10 juta per kelompok.
Dilanjutkan Ida Wahyuni selaku Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menyampaikan Kecamatan Padang Batung ada 17 Desa, dimana ada 96 Kelompok Tani yang komoditasnya ada pertanian, dan peternakan.
Ia menjelaskan BPP Padang Batung sebagai BDSP Program YESS sebagai tempat koordinasi dan sinkronisasi pembangunan pertanian, pusat data pertanian, pusat pembelajaran, penyuluhan, dan konsultasi agribisnis.
Terakhir, Junaidie Rajib petani cabai dari Kecamatan Padang Batung ini berharap petani di HSS bisa semakin banyak yang menerima manfaat Program Yess. Sebab, ia mendapatkan berbagai manfaat diantaranya pelatihan teknis dan non teknis, bantuan agribisnis, dan akses permodalan.[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Tags
smkpp