PALANGKA RAYA - Staf Ahli Wali Kota Palangka Raya, Urianinu Napulangit, secara resmi membuka Ritual Tiwah Massal di Jalan Sepan Raya, Jumat (11/10/2024).
Tiwah merupakan upacara terakhir dalam agama Hindu Kaharingan yang bertujuan menghantarkan arwah ke Lewu Tatau atau surga. Upacara ini dihadiri masyarakat, tokoh adat, dan pihak yang berkomitmen melestarikan budaya dan spiritualitas di Kalimantan Tengah.
Urianinu menegaskan pentingnya pelestarian nilai keagamaan melalui upacara ini. "Ritual ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga langkah menjaga warisan budaya agar tetap hidup di tengah masyarakat," katanya.
Ia berharap ritual Tiwah tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga dapat mengenalkan budaya Kaharingan kepada masyarakat yang lebih luas.
Dalam sambutannya, Urianinu mengimbau semua pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama acara berlangsung agar berjalan lancar.
"Kita semua bertanggung jawab memastikan ritual ini berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya.
Ketua Panitia, Murni D. Djinu, menjelaskan bahwa Tiwah Massal ini bertujuan untuk memutus ikatan Rutas Matei atau hubungan kematian, serta menyucikan roh yang telah meninggal agar dapat bersatu dengan Sang Pencipta.
"Pemutusan Rutas Matei penting untuk melanjutkan kehidupan bagi keluarga yang ditinggalkan," jelas Murni.
Rangkaian upacara akan dilaksanakan dalam tiga tahap tabuhan, dimulai pada 29 Oktober, diikuti tabuh kedua dan ketiga pada 31 Oktober dan 1 November. Murni juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Palangka Raya atas dukungan yang memungkinkan terselenggaranya acara dengan baik. [Apri]
Tags
palangka raya