PULANG PISAU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) daerah setempat, mengimbau sekaligus meminta dengan tegas kepada para pengguna jalan untuk tidak melintasi jembatan berbahan dasar kayu dengan kapasitas muatan kendaraan melebihi kekuatan konstruksi dari pada jembatan tersebut.
Hal itu disampaikan langsung Kadis PUPR Pulang Pisau, Usis I Sangkai kepada awak media ini, Senin (11/11/2024).
"Ini sebagai imbauan dan peringatan dari Pemkab, agar sebaiknya jangan lewat jembatan kayu," ujarnya pasca terjadi insiden patahnya jembatan di Desa Badirih, Kecamatan Maliku, akibat dilewati truk bermuatan batu split.
Usis menyebut, tingkat ketahanan jembatan yang terbuat dari kayu tentu tidak sekuat dan sama dengan jembatan beton, seperti jembatan yang ada di wilayah Kecamatan Maliku, Pandih Batu, dan Kahayan Kuala, masih banyak jembatan yang dibangun dari kayu.
"Intinya disini kami bersifat mengimbau masyarakat, agar dapat menyadari dengan kontruksi jembatan yang terbuat dari kayu meski kayunya kayu ulun untuk tidak dilewati truk pikap yang muatannya berlebihan. Imbauan ini, upaya kita bersama untuk menjaga aset-aset pemerintah supaya tidak cepat rusak dan sebagainya," ucap Usis.
"Jadi, demi kelancaran transportasi kita bersama tentu masyarakat yang memiliki kendaraan besar, agar tidak memaksakan muatan yang melebihi beban dari kekuatan pada jalan itu sendiri," kembali berpesan.
Terpisah, kepada awak media, Kepala Desa Badiri Impi, sangat menyayangkan atas peristiwa tersebut. Pasalnya, salah satu akses jembatan bagi warga Badirih karena telah memutuskan satu-satunya akses masyarakat, terutama akses usaha warga untuk mengeluarkan hasil bumi.
"Material yang dibawa bukan untuk pembangunan di daerah Desa Badirih, tapi untuk wilayah lain, dan saat memasuki atau melintasi desa kami tidak ada konfirmasi sama sekali," ujarnya.
Ia menyebut, saat itu ada lima truk bermuatan batu split beriringan hendak melintasi jembatan, dan diantara salah satu truk nekat melintasi dan sesampai di bagian ujung jembatan tiba-tiba langsung patah hingga membuat truk beserta sopir turut terjatuh. Untung saja dalam insiden ini tidak ada korban jiwa, tetapi akses masyakarat terhambat.
"Sopirnya langsung melarikan diri. Harusnya para sopir bisa memperkirakan dengan muatan yang hampir seberat 10 ton itu tidak seharusnya melintasi jembatan kayu, karena tidak masuk akal, dan kami akan meminta pertanggungjawaban," ujar Kades Badirih.[rilis/manan]
Tags
pulang pisau