BUNTOK – Sebanyak 11 rumah terdampak bencana longsor di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kecamatan Karau Kuala di Kelurahan Bangkuang termasuk di Desa Tampijak, menjadi prioritas perbaikan pada Tahun 2024.
Setiap rumah akan menerima bantuan sebesar Rp50 juta untuk pembangunan berbasis kayu kelas II.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Barito Selatan (Barsel), Bennie Sandel Mahar.ST MM MT mengatakan, program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kawasan kumuh.
“Program ini juga menyasar wilayah seperti Kecamatan Dusun Selatan, Karau Kuala, Dusun Utara, dan Gunung Bintang Awai,” ujar Bennie yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DAD Barsel.
Menurut pria kelahiran Desa Tanjung Kretak, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas ini juga menjelaskan bahwa sejak 2016 pihaknya telah membantu 2.445 unit rumah tidak layak huni.
Pada tahun ini, pihaknya menargetkan perbaikan 47 rumah dengan alokasi anggaran sebesar Rp50 juta per rumah.
Ia menambahkan, penerima bantuan diwajibkan memenuhi sejumlah persyaratan, seperti memiliki dokumen identitas yang sah, status tanah yang jelas tanpa sengketa, dan penghasilan rendah.
Proses pengajuan bantuan dimulai dari musyawarah rencana pembangunan desa, dilanjutkan dengan verifikasi langsung di lapangan.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target nasional 3 juta rumah layak huni pada tingkat kabupaten dan kota. Dinas terkait memastikan program ini akan berjalan optimal sesuai rencana.
“Kami berharap masyarakat bersabar. Semua rumah yang sudah terdata pasti akan mendapatkan bantuan. Kami juga meminta dukungan agar sektor perumahan menjadi prioritas anggaran untuk mengurangi kawasan kumuh sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat,” pungkas Bennie.[deni]
Tags
pemkab barsel