BANJARBARU - Regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian, salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan melakukan kunjungan pada pada 21-24 Desember ke beberapa tempat di 3 Provinsi diantaranya: Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Kegiatan benchmarking oleh PPIU Kalsel ini diantaranya di lakukan kunjungan ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, kemudian di Kabupaten Subang, Jawa Barat, dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kunjungan di DIT Kabupaten Pacitan, disambut oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bapak Sugeng Santoso, dan Ketua DIT Bapak Sutarman, Koordinator Mobilizer, FA, dan anggota Koperasi Agro Milenial Sejahtera. Pada kunjungan tersebut, didapatkan beberapa referensi yang dapat diadopsi oleh PPIU Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya, Airin Nurmarita menyampaikan bahwa Jawa Timur potensinya sangat besar. Beliau menyampaikan salah satu sasaran kunjungan adalah bagaimana nantinya Dinas akan melanjutkan saat Yess sudah selesai. "Ada banyak hal yang terus kami pelajari, termasuk juga terkait koperasi." Ucapnya.
Selama di Jawa Timur, tim beranggotakan 5 orang ini mengunjung berbagai tempat, diantaranya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Taman Teknologi Pertanian (TTP) Pacitan, Penerima manfaat Klaster Program Yess, dan beberapa tempat lainnya.
Sugeng Santoso, selaku Kepala Dinas menyampaikan bahwa Penerima Manfaat dari Program Yess akan diarahkan masuk ke kelompok tani.
"Sehingga nantinya kami dapat terus memfasilitasi mereka, seperti perizinan, kesehatan ternak dan lainnya," ucap beliau.
Selain itu, Sugeng Santoso juga menyampaikan akan pentingnya koperasi. "Kami memiliki Koperasi Agro Milenial Sejahtera yang fokus pemasaran, baik dari produk PM Yess atau petani lainnya." Ucapnya. Beliau menambahkan, dengan adanya MOU dengan Champion Cabe, maka Koperasi dapat mendukung komoditas cabe saat sedang rendah atau harganya tinggi, khususnya di Magelang.
Selama di Jawa Barat, tim melakukan benchmarking ke Kang Dimas penerima manfaat program Yess, petani hilir dari ekosistem nanas atau klaster nanas, kang Yadi pengusaha budidaya nanas, kang Alan mengolah limbah daun nanas, klaster jamur, dan ke DIT Subang.
Distrik Implementation Team (DIT) kabupaten Subang yang dalam hal ini diwakili oleh bapak Kabid Penyuluhan, Bapak Endara dan staf beliau ibu Sri. Dalam diskusi tersebut, beliau menyampaikan bahwa program Yess di kabupaten Subang sudah cukup baik berkembang, terutama mampu mengangkat kembali dan menggugah kepedulian dari pemerintah daerah terkait dengan ekosistem usaha komoditas nanas.
Di Sulawesi Selatan, tim PPIU Kalsel berkunjung ke Haerul PM HK Berkembang, Sentra pengolajan Kopi banyoranh Bantaeng, Usaha PM HK Radja Nanas, Kebun tetangga samata Gowa, Kluster kakao bantaeng an Jabal, dan Kunjungan PT. Cargill.[adv]