PLN Tanam Perdana Biomassa Gamal di Kapuas, Dorong Energi Terbarukan dan Ekonomi Desa Mandiri

PLN Tanam Perdana Biomassa Gamal di Kapuas, Dorong Energi Terbarukan dan Ekonomi Desa Mandiri

SUASANA Tanam Perdana Pengembangan Ekosistem Biomassa  program Cofiring untuk PLTU di Kabupaten Kapuas.| foto : zulkifli 

KUALA KAPUAS - Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaksanakan Tanam Perdana Pengembangan Ekosistem Biomassa sebagai bagian dari program Cofiring untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang Pisau. Kegiatan ini berlangsung di Desa Rawa Subur, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kamis (12/11/2024).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas, Drs. Septedy, MSi  menyatakan apresiasinya terhadap pemanfaatan pohon Gamal sebagai biomassa untuk energi terbarukan yang dapat menggantikan batu bara. Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi yang besar.

“PLN telah menyiapkan bibit dan pasar, sehingga masyarakat hanya perlu menanam, merawat, dan menjual hasilnya. Ini peluang besar bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan pendapatan,” ujar Septedy.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalselteng, Ahmad Syauki menyampaikan, untuk tahap awal ada sekitar 200 ribu bibit pohon ditanam di Desa Rawa Subur Kabupaten Kapuas dan Desa Buntoi Pulang Pisau dengan luas lahan 100 hektare.

"Program ini tidak hanya melibatkan PLN dan pembangkit listriknya, tetapi juga membangun ekosistem energi yang berkelanjutan dari hulu ke hilir, mulai dari penyediaan bahan bakar hingga pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Ahmad Syauki menekankan bahwa pengembangan biomassa ini sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan energi.

 "Langkah pertama adalah memastikan masyarakat desa dapat memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri. Kemudian, kita wujudkan ketahanan energi dengan mengembangkan pembangkit berbahan bakar yang berasal dari sumber daya lokal," ujarnya.

Dikatakan, PLN kini secara bertahap mulai meninggalkan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan melalui cofiring. Menurutnya, cofiring memberikan nilai ekonomi yang signifikan bagi masyarakat desa sekaligus bagi PLN.

"Keunggulan metode ini adalah PLN tidak perlu menambah investasi baru. Dengan memanfaatkan infrastruktur PLTU yang sudah ada, kita mencampur biomassa sebagai bahan bakar alternatif. Langkah ini membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus mendukung target Indonesia menuju Net Zero Emission 2060," tambahnya.

Ahmad Syauki juga berharap produksi biomassa dapat terus ditingkatkan secara bertahap, memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat desa dan memperkuat komitmen Indonesia dalam transisi energi bersih. 

"Program ini adalah bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, PLN, dan masyarakat untuk mewujudkan ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing," tutupnya.

Kegiatan tanam perdana ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas bersama jajaran pimpinan PLN, termasuk General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalselteng, Senior Manager KKU Kalselteng, Manager Stakeholder Management PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Manager Komunikasi Korporat PLN EPI, Manager PLN Nusantara Power, serta Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kuala Kapuas. Turut hadir pula perwakilan Universitas Palangkaraya, Forkopimcam, dan masyarakat lokal.[zulkifli]
Lebih baru Lebih lama