KUALA KAPUAS – Fenomena kopi gerobak kini hadir membawa warna baru di sudut-sudut Kota Kuala Kapuas, khususnya di kawasan Jalan Tambun Bungai.Dengan harga ramah di kantong dan cita rasa bersaing dengan kafe ternama, gerobak-gerobak kopi ini sukses memikat hati masyarakat, terutama kalangan muda hingga pekerja kantoran.
Tak hanya menawarkan kopi klasik seperti kopi susu, aren, dan caramel, gerobak-gerobak ini juga menghadirkan es kopi kekinian serta minuman non-kopi seperti cokelat, matcha, dan lemonade. Kesederhanaan konsepnya membuat mereka mudah ditemukan, namun kualitasnya tetap menggoda.
Salah satu pelaku usaha kopi gerobak, Ginan (30), adalah contoh nyata keberanian dan kreativitas anak muda. Sejak dua bulan terakhir, ia menjalankan gerobaknya yang diberi nama Kopi Gerobak Biru (GBK) di depan Masjid Agung. Setiap hari, dari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB, ia melayani pelanggan dengan penuh semangat.
“Sehari saya bisa menjual 100 hingga 150 gelas. Kalau sedang ramai, bisa mencapai 200 gelas. Harganya mulai Rp8.000 sampai Rp10.000 saja,” ungkap Ginan, Selasa (7/1/2025).
Ginan mengaku memulai usaha ini dengan modal awal Rp20 juta yang dikumpulkannya sendiri. Ia mengaku terinspirasi oleh kesuksesan kopi gerobak di kota-kota besar seperti Banjarmasin dan kota-kota di Pulau Jawa. “Saya lihat peluang ini menjanjikan. Selain itu, saya ingin membawa cita rasa kopi yang berkualitas tapi tetap terjangkau,” ujarnya.
Tak sendiri, Ginan dibantu oleh satu orang rekannya untuk menjalankan bisnis ini. Meski persaingan ketat, ia yakin rezeki tidak akan tertukar. “Saya fokus memberikan pelayanan terbaik dan rasa kopi yang konsisten. Semua rezeki sudah ada yang mengatur,” katanya optimistis.
Bagi para pelanggan, kehadiran kopi gerobak menjadi alternatif menarik. Junior, seorang pelanggan setia, mengungkapkan kegemarannya pada kopi gerobak. “Rasanya enak, hampir sama seperti di kafe, tapi harganya jauh terjangkau. Ini benar-benar solusi buat pecinta kopi seperti saya,” ungkap Junior.[zulkifli]