PJ BUPATI Kapuas, Dariansjah dan jajaran meninjau persiapan pelaksanaan program MBG di Kabupaten Kapuas.| foto : istimewa
KUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten Kapuas memastikan kesiapan pelaksanaan tahap pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan salah satu program prioritas nasional digagas Presiden Prabowo Subianto. Peluncuran program ini di Kapuas dijadwalkan dimulai pada 20 Januari 2025, dengan target awal sebanyak 500 penerima manfaat.
Pj Bupati Kapuas, H. Darliansjah meninjau langsung persiapan di Dapur Umum MBG yang berlokasi di Jalan Keruing, Senin (13/1/2025). Dalam tinjauannya, ia memastikan kesiapan dari berbagai pihak, termasuk perwakilan Badan Gizi Nasional, ahli gizi, serta tim pelaksana program, yang telah menyusun SOP untuk mendukung pelaksanaan program ini.
“Harapan kami, distribusi tahap pertama nanti bisa berjalan lancar. Setelah itu, kami akan melakukan evaluasi untuk mengetahui apa saja yang perlu dibenahi agar pelaksanaan ke depannya lebih baik,” ujar Darliansjah.
Ia optimistis program ini akan berhasil jika semua pihak berkomitmen. “Tidak ada kata gagal. Yang ada hanya efektif dan berhasil, sehingga program ini dapat membawa dampak positif bagi gizi anak-anak di Kabupaten Kapuas, khususnya dalam mendukung pendidikan mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dr. Tonun Irawaty Panjaitan, memastikan bahwa setiap langkah dalam program ini telah sesuai dengan indikator kesehatan. Mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan makanan, hingga pendistribusiannya diawasi secara ketat agar memenuhi standar gizi yang ditetapkan.
“Kami memastikan bahwa program ini bukan hanya tentang memberikan makanan gratis, tetapi bagaimana memastikan gizi yang diberikan benar-benar tersampaikan kepada para penerima manfaat, sesuai dengan target dari program ini,” jelas dr. Tonun.
Program MBG di Kabupaten Kapuas akan menyasar berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA, dengan total sasaran sebanyak 3.139 peserta yang akan dilaksanakan secara bertahap. Pada distribusi tahap awal, 500 anak akan menjadi penerima manfaat utama.[zulkifli]