BANJARBARU - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan berbagai upaya untuk mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya kolaborasi multisektoral untuk meningkatkan produksi padi. Beliau menyatakan bahwa melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Indonesia dapat mengantisipasi potensi krisis pangan dan mencapai swasembada pangan.
"Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional," ujar Amran dalam berbagai kesempatan.
Mendukung upaya tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kembali menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) Volume 6 Edisi 2 dengan Tema: "Upaya Meningkatkan Produksi Pertanian untuk Mendukung Swasembada Pangan".
Kegiatan MAF Volume 6 Edisi 2 kali ini dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru, Sabtu (18/1/2025). Mengundang 3 pemateri diantaranya Muhammad Noor selaku Kepala Dinas Pertanian Hulu Sungai Selatan (HSS), Abdurrasyid seorang Petani Milenial Kab Hulu Sungai Selatan, dan Jumali seorang Petani dan Penyuluh Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mengawali MAF, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni menegaskan, Presiden Prabowo menekankan ketahanan pangan dan swasembada pangan merupakan langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan dan kemandirian bangsa ditengah tantangan global.
"Mari melalui MAF ini kita bisa berdiskusi, bertukar gagasan, berbagai ilmu dan pengalaman dengan narasumber," ujarnya.
Melalui Opening Speech, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti mengajak petani terus meningkatkan produksinya untuk mendukung swasembada pangan yang di gagas oleh Pemerintah. Selain itu pemerintah juga telah membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
“Melalui Program Strategis dari Kementan saat ini sesuai data dari BPS produksi padi semakin meningkat, dan lebih besar dari tahun sebelumnya, jadi ketersediaan beras untuk masyarakat mulai tersedia. Serta Pemerintah sejak tanggal 15 Januari 202 telah menaikkan HPP, minimal 6.500 Rupiah," terangnya.
Terakhir, Kepala Badan menyampaikan untuk mendukung swasembada pangan ini, Kementan telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya optimalisasi lahan, cetak sawah rakyat, brigade pangan, kebutuhan pupuk, penggunaan alsintan, perbaikan prasarana dan sarana pertanian dan berbagai kegiatan lainnya.
MAF di awal 2025 ini, diawali materi pertama dari Muhammad Noor, yang memberikan materi terkait kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan produksi pertanian. Di Kabupaten (HSS) kawasan pertanian ada kawasan rawa lebak, kawasan dataran, tadah hujan, irigasi, kawasan pegunungan, sedangkan untuk optimasi lahan rawa sebanyak 1073 ha.
Kepala Dinas menyampaikan bahwa di HSS telah melaksanakan kegiatan intensifikasi berupa bantuan benih padi unggul dan bersertifikat seluas 1950 ha, pengembangan padi apung 4000 styrofoam, irigasi perpipaan, irigasi perpompaan, pembuatan atau rehab jaringan tersier, bantuan alsintan traktor, kultivator, combine, bantuan mesin pompa.
Materi kedua dari Abdurrasyid, kali ini mengangkat materi tentang "manisnya budidaya padi unggul". Abdurrasyid yang berasal dari keluarga petani ini mengajak petani untuk melakukan budidaya padi unggul karena harga padi relative stabil dan menguntungkan.
Petani Milenial dari HSS ini memilih padi unggul karena potensi hasil/produktivitas yang tinggi, daya adaptasi yang luas terhadap tipe iklim dan jenis tanah, toleran terhadap hama penyakit, vigor tanaman lebih kuat genjah (berumur pendek), bisa ditanam berkali-kali dengan hasil kualitas yang sama.
Terakhir, Jumali memberikan materi terkait “Peluang dan tantangan IP300”, Ia menjelaskan Indeks pertanaman tiga kali (IP300) padi sawah adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan frekuensi atau jumlah siklus tanam padi yang dapat dilakukan dalam satu tahun di lahan sawah yang sama.
Petani dan juga Penyuluh ini menyampaikan peluang pengembangan IP300 diantaranya peningkatan produksi padi, pengelolaan jasa alsintan, peluang kerja bagi buruh tani, penyedia sarana produksi pertanian, dan peningkatan pendapatan petani.
Melalui closing statement, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin, juga menegaskan dukungan Pusat Pendidikan Pertanian, “Kami berkomitmen penuh mendukung program swasembada pangan. Kami siap memberikan pendampingan teknis kepada petani, baik dalam hal pengelolaan lahan, pemilihan varietas unggul, maupun penggunaan teknologi pertanian modern,” kata Amin.[adv]