TIM SAR Gabungan saat melakukan pencarian orang hilang di Hutan Sei Ahas Kabupaten Kapuas.| foto : istimewa
KUALA KAPUAS — Harapan masih menggantung di langit hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Sudah tujuh hari pencarian intensif dilakukan, namun jejak Sunardi (39) tak kunjung ditemukan.
Pada Rabu (5/2/2025), Tim SAR Gabungan akhirnya memutuskan untuk menghentikan operasi pencarian pria yang hilang sejak Selasa (28/1/2025).
Sunardi, seorang pekerja rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di PT BP, menghilang secara misterius saat melakukan penanaman di jalur petak 4 bersama sembilan rekannya. Di tengah aktivitas, ia berpisah dari rombongan dan sejak itu tak ada lagi kabar darinya.
Sejak hari pertama laporan kehilangan diterima, Tim SAR Gabungan telah bekerja tanpa lelah. Mereka menelusuri rimbunnya hutan Sei Ahas, menghadapi medan sulit dengan akses terbatas serta minimnya sumber daya yang tersedia. Namun, meski berbagai metode pencarian diterapkan, Sunardi tetap tak ditemukan.
"Pencarian telah kami upayakan secara maksimal, namun kendala yang dihadapi Tim di lapangan adalah search area yang luas, akses yang terbatas, dan minimnya sumber daya yang ada di lapangan," ujar Rizali, Koordinator Lapangan Basarnas Palangka Raya.
Tim Rescue Basarnas Palangka Raya bersama unsur SAR, pihak perusahaan, dan keluarga korban terus mengevaluasi operasi setiap harinya. Namun, hingga hari ketujuh, tanda-tanda keberadaan Sunardi masih nihil.
Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya, AA. Alit Supartana, akhirnya mengambil keputusan berat: operasi pencarian resmi dihentikan.
"Kami telah berupaya untuk melakukan pencarian korban hingga hari ketujuh, namun belum dapat menemukan korban. Setelah berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan, dan keluarga korban, kami mengambil keputusan bahwa Operasi SAR ditutup. Namun, pemantauan tetap akan dilakukan, dan pencarian bisa kembali dilanjutkan jika ada petunjuk baru," ungkap Alit.
Dengan berat hati, Kasubsi Sumber Daya, Sarjito, secara resmi menutup operasi pencarian.
"Terima kasih atas kerja keras teman-teman Tim SAR Gabungan selama tujuh hari ini. Semoga apa yang kita kerjakan bernilai ibadah, dan semoga ada tanda-tanda keberadaan korban ke depannya," ujar Sarjito sebelum tim kembali ke kesatuan masing-masing.
Keluarga Sunardi kini hanya bisa berharap ada keajaiban, entah dari petunjuk yang muncul atau bantuan alam yang menguak keberadaannya. Meski operasi resmi telah berakhir, doa dan harapan masih terus menggema di tengah lebatnya hutan Sei Ahas.[zulkifli]
Tags
Peristiwa