Bupati dan Wabup Lepas Logistik Bantuan bagi Korban Banjir, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat

Bupati dan Wabup Lepas Logistik Bantuan bagi Korban Banjir, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat

BUPATI Kapuas, Wiyatno didamping Wabup Dodo, Sekda Septedy saat melepas armada bantuan korban terdampak banjir.| foto : zulkifli

KUALA KAPUAS – Baru sebulan menjabat, Bupati Kapuas Wiyatno langsung diuji dengan bencana banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Kapuas membuat ribuan warga terdampak, rumah-rumah terendam, dan akses transportasi terganggu. Namun, tanpa menunda waktu, pemerintah daerah bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan bagi korban terdampak.

Minggu (16/3/2025), dari halaman Kantor BPBD Kapuas, Bupati Wiyatno, didampingi Wakil Bupati Dodo dan Sekda Kapuas Septedy, secara simbolis melepas bantuan logistik untuk 18.748 jiwa yang terkena dampak. Bantuan ini ditujukan bagi warga di Kecamatan Mantangai, Pasak Telawang, Mandau Telawang, dan Kapuas Hulu yang masih terjebak dalam banjir yang tak kunjung surut.

Dalam kesempatan itu, Bupati Wiyatno menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam menghadapi bencana ini.

"Ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab kita bersama. Saya meminta seluruh tim di lapangan untuk bekerja cepat agar bantuan segera sampai ke masyarakat," tegasnya.

Turut hadir dalam acara pelepasan bantuan, Plt. Kepala BPBD Kapuas Muhammad Ahmad Saribi serta sejumlah kepala OPD terkait.

Menurut laporan terbaru Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kapuas, banjir terjadi akibat curah hujan ekstrem yang menyebabkan Daerah Aliran Sungai (DAS) meluap, merendam puluhan desa dan menghambat aktivitas masyarakat.

Plt. Kepala BPBD Kapuas, Ahmad Saribi, menjelaskan bahwa banjir telah menenggelamkan 26 desa di tiga kecamatan, dengan total 5.694 kepala keluarga (KK) atau 15.017 jiwa terdampak.

"Sementara dari Kecamatan Kapuas Hulu, data susulan mencatat tiga desa terdampak dengan 1.445 KK atau 4.231 jiwa. Sehingga total keseluruhan korban banjir di empat kecamatan mencapai 7.139 KK dengan lebih dari 19.000 jiwa," paparnya.

Banjir ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga mengancam fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan jalan desa. Warga yang terdampak mengeluhkan kebutuhan mendesak seperti bahan makanan, air bersih, serta selimut dan matras untuk tidur.

Menanggapi situasi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir mulai 15 hingga 28 Maret 2025.

Selain menyalurkan bantuan logistik, Pemkab Kapuas juga mengalokasikan perahu karet bagi Kecamatan Mantangai, yang sebelumnya belum memiliki fasilitas evakuasi ini. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah mobilisasi warga yang masih terjebak di daerah terendam.

Tak hanya itu, BPBD tengah mengecek ketersediaan stok selimut dan matras di gudang. Jika stok tidak mencukupi, bantuan akan dialokasikan melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT).

Sementara itu, relawan dan tim tanggap darurat terus bekerja di lapangan, memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Masyarakat berharap air segera surut agar mereka bisa kembali ke rumah masing-masing dan memulai pemulihan pascabencana.[zulkifli]
Lebih baru Lebih lama